Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pertama di Asia Tenggara: Inovasi Pertamina SAF dari Minyak Jelantah

1001052944.jpg
Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan. (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Pertamina melakukan penerbangan perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah menggunakan maskapai Pelita Air.
  • Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan keunggulan ini merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam memimpin transisi energi dunia.
  • Potensi minyak jelantah di Indonesia sangat besar, sehingga Pertamina menargetkan ke depan menjadi penyedia utama bahan bakar pesawat ramah lingkungan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia Tenggara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Pertamina baru saja melakukan penerbangan perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah menggunakan maskapai Pelita Air. Inovasi Pertamina SAF ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara. 

Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan mengungkapkan, Pertamina SAF ini merupakan bentuk komitmen Pertamina Group untuk misi Indonesia Emas 2045. Sehingga potensi sumber daya alam yang melimpah akan lebih mudah dilakukan jika Pertamina Group baik holding maupun subholding saling bekerja sama dengan baik. 

“Peluncuran ini bentuk komitmen Pertamina untuk misi Indonesia Emas 2045 sesuai dengan harapan Presiden dalam Asta Cita pemerintah. Pertamina SAF menjadi bukti inovasi Pertamina tidak hanya berhenti di kita tapi juga membangun Indonesia dengan langit bersih,” katanya.

Lebih jauh, Iriawan juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan keunggulan ini merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam memimpin transisi energi dunia. 

“Bantuan stakeholder yang ada mampu membuat Indonesia menjadi leader SAF di dunia. Adanya sertifikat International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), saya harap ini bukan hanya dipakai Pelita, tapi juga maskapai lain hingga kita bisa ekspor,” jelas Iriawan.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan Pertamina SAF menandai tonggak awal pengembangan bisnis masa depan Pertamina, dan Indonesia. Sebab, Pertamina telah berhasil mencapai milestones sebagai Regional Champion SAF karena merupakan satu-satunya perusahaan yang mampu menciptakan ekosistem hulu-hilir SAF di kawasan ASEAN. 

“Berdasarkan pengujian, SAF produksi Pertamina mampu mengurangi emisi karbon hingga 84 persen dibandingkan bahan bakar avtur konvensional. Pencapaian ini sebagai wujud kontribusi Pertamina untuk Indonesia. Bahkan menjadikan Pertamina SAF menjadi produk SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar Simon. 

Potensi minyak jelantah di Indonesia sangat besar

1001052947.jpg
Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan. (dok. Pertamina)

Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menambahkan dengan optimalisasi ekosistem SAF ini, Pertamina menargetkan ke depan menjadi penyedia utama bahan bakar pesawat ramah lingkungan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia Tenggara. Tidak hanya domestik, namun juga mancanegara. 

“Potensi minyak jelantah di Indonesia sangat besar, jadi kita harap Indonesia akan menjadi Hub produsen Sustainable Aviation Fuel ini, dan cita-citanya ke depan bisa menjadi hub regional di ASEAN,” tambah Oki. 

Pertamina resmi melakukan penerbangan perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah. Penerbangan ini dilakukan oleh maskapai Pelita Air, anak usaha Pertamina, dengan rute penerbangan Jakarta - Bali di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada Rabu, 20 Agustus 2025. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us