Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
PLTU Siantang di Kalimantan Barat telah beroperasi 100 persen dengan biomassa. (Doc: PLN)

Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil memanfaatkan 100 persen biomassa untuk bahan bakar pengganti batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan hal tersebut merupakan salah satu inovasi dalam rangka mengurangi emisi karbon, sejalan dengan komitmen penuh perseroan mendukung program transisi energi pemerintah.

"Kami terus melakukan inovasi secara agresif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan EBT," kata Darmawan dikutip dari keterangan resmi, Selasa (19/12). 

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengatakan penggunaan biomassa 100 persen secara kontinu di PLTU Sintang—berkapasitas 3x7 Megawatt (MW)—dilakukan sejak 14 Desember 2023. Dengan begitu, PLTU itu sebgai pembangkit listrik tenaga uap pertama di Indonesia tanpa batu bara.

"Melanjutkan kisah sukses pada uji coba penggunaan 100 persen biomassa pada Januari 2023, PLTU Sintang berhasil menjadi pembangkit fosil pertama yang mampu beroperasi menggunakan 100 persen bahan bakar cangkang sawit dan cacah kayu (woodchips)," ujarnya.

Dari hasil riset PLTU Sintang, kalori yang dimiliki cangkang sawit mencapai 4.100 kcal/kg lebih tinggi dibandingkan dengan kalori batubara yang mencapai 3.700 kcal/kg. Selain itu, untuk kalori bauran biomassa, cangkang sawit dan woodchips juga masih lebih tinggi, yaitu 3.732 kcal/kg.

"Rencananya PLTU Sintang akan beroperasi penuh menggunakan bahan bakar biomassa secara kontinu dengan melihat ketersediaan biomassa," kata Edwin. 

Ketersediaan biomassa menjadi tantangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di