Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Prabowo dengan Korsel di APEC 2025: Bahas Investasi hingga Pertahanan

IMG-20251101-WA0095-1024x646.jpg
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Lee Jae Myung di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju,Sabtu (1/11). (BPMI Setpres)
Intinya sih...
  • Prabowo dan Jae Myung membahas investasi, perdagangan, dan pertahanan dalam pertemuan bilateral di APEC 2025.
  • Presiden Korsel itu menegaskan hubungan erat kedua negara.
  • Prabowo menyampaikan apresiasi atas kemitraan ekonomi dan pertahanan kedua negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea, Lee Jae Myung, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025, yang berlangsung di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11).

Pertemuan ini membahas berbagai aspek kemitraan strategis di antara kedua negara, mulai dari investasi, perdagangan, hingga pertahanan.

Dalam pengantarnya, Presiden Lee menegaskan hubungan Indonesia dan Korea Selatan telah berkembang pesat dan kini mencapai tingkat kemitraan yang sangat erat. Sudah begitu, kerja sama kedua negara mencakup berbagai bidang strategis yang terus menunjukkan hasil positif.

“Republik Korea dan Indonesia telah membangun kerja sama di berbagai bidang dalam jangka waktu yang panjang. Kita telah membangun kerja sama pada bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, serta di bidang pertahanan dan keamanan, dan kami telah membangun tingkat kerja sama ini ke tingkat yang sangat tinggi,” ujar kata Lee seperti dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet RI, Minggu (2/11).

Lee memberikan apresiasi atas kemajuan kerja sama pertahanan, terutama melalui proyek pengembangan bersama pesawat tempur generasi baru KF-21. Ia mengaitkan hubungan erat antara Korea Selatan dan Indonesia dengan nilai-nilai historis yang lahir dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955.

“Kita semua telah belajar dari sejarah bahwa Indonesia telah memimpin pembentukan Semangat Bandung. Nilai-nilai seperti keseimbangan, otonomi strategis, kerja sama, dan pragmatisme menjadi pilar yang sangat kuat bagi kebijakan luar negeri Korea,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kemitraan yang telah terjalin antara kedua negara. Ia menilai hubungan ekonomi dan pertahanan antara Indonesia dan Korea Selatan terus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan.

“Saya bertemu pemimpin industri dan bisnis Korea ketika mereka berkunjung ke Indonesia. Kami berdiskusi panjang lebar, dan kami sangat terbuka untuk partisipasi Korea yang berkelanjutan dalam perekonomian kami. Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama ini,” ujar Prabowo.

Pada sektor pertahanan, Prabowo menegaskan komitmen memperkuat proyek bersama KF-21, yang kini tengah dalam tahap negosiasi lanjutan antara tim teknis kedua negara. Ia menyatakan proses tersebut akan terus dibahas secara mendalam demi mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

“Negosiasi masih berlanjut, dan tentu saja negosiasi selalu bergantung pada faktor ekonomi, harga, dan skema pembiayaan. Saya rasa para menteri kami akan terus berdiskusi dengan tim Anda, dan tim teknis kami juga akan melanjutkan hal ini,” ujarnya.

Prabowo tidak lupa menyoroti pentingnya penguatan kerja sama pada bidang kebudayaan. Ia menilai kolaborasi budaya yang erat dengan Korea Selatan dapat mendorong pertumbuhan industri kreatif, memperkuat daya saing budaya Indonesia, serta memberi dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

Ekspor Indonesia Tembus US$24,68 Miliar, Naik 11,41% di September

03 Nov 2025, 19:31 WIBNews