Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Profil Brian Yuliarto, Mendikti Baru Seorang Guru Besar ITB

Brian Yuliarto, Mendiktisaintek baru dan guru besar ITB (itb.ac.id)
Brian Yuliarto, Mendiktisaintek baru dan guru besar ITB (itb.ac.id)
Intinya sih...
  • Brian Yuliarto dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.
  • Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975. Ia saat ini menjabat Guru Besar Teknik Industri dengan jabatan fungsional sebagai profesor Teknik Fisika di Universitas Teknologi Bandung (ITB).
  • Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Brian Yuliarto tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp18,64 miliar.

Brian Yuliarto resmi menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro usai dilantik di Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Rabu, (19/2).

"Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Brian di depan Presiden Prabowo Subianto.

Lantas, seperti apa sosoknya? Berikut profil Brian Yuliarto, latar belakang pendidikan, perjalanan karier, dan harta kekayaannya.

Profil Brian Yuliarto

Brian Yuliarto, Mendiktisaintek baru dan guru besar ITB (itb.ac.id)
Brian Yuliarto, Mendiktisaintek baru dan guru besar ITB (itb.ac.id)

Brian Yuliarto lahir di Jakarta pada 27 Juli 1975. Sebelum dilantik sebagai Mendikti, Brian Yuliarto dikenal sebagai Guru Besar Teknik Industri dengan jabatan fungsional sebagai profesor Teknik Fisika di Universitas Teknologi Bandung (ITB).

Menurut situs resmi ITB, Brian meraih gelar Sarjana Teknik di ITB pada 1999. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister di University of Tokyo, Jepang, dengan fokus pada Quantum Engineering and System Science, dan lulus pada 2002. 

Brian kembali melanjutkan studi di University of Tokyo dalam bidang yang sama, menyelesaikan program doktoralnya dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy (PhD) pada 2005.

Pernah terima penghargaan Habibie Prize

Brian Yuliarto memulai kariernya di ITB pada 2006. Selain menjadi dosen, Brian juga aktif sebagai peneliti di bidang Teknik Fisika.

Pada 2024, Brian menerima penghargaan Habibie Prize dalam Bidang Ilmu Rekayasa. Brian termasuk satu dari lima talenta terbaik Indonesia yang dianugerahi penghargaan bergengsi di bidang Ilmu Rekayasa atas kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Punya sederet Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Brian Yuliarto, Mendiktisaintek baru dan guru besar ITB (itb.ac.id)
Brian Yuliarto, Mendiktisaintek baru dan guru besar ITB (itb.ac.id)

Brian Yuliarto juga memiliki sejumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI), tepatnya hak paten eksklusif atas invensi di bidang ilmu pengetahuan. HKI milik Brian di antaranya:

  • 2023: Material sebagai pengindera pada imunosensor elektrokimia untuk deteksi antigen NS-1 virus dengue serotipe 3 (DENV-3) berupa bimetal tembaga-nikel-1,3,5-benzena trikarboksilat termodifikasi trietanolamin dan metode sintesisnya (paten)

  • 2023: Material pengindera pada biosensor resonansi plasmon permukaan untuk deteksi protein CFP-10 Mycobacterium tuberculosis berupa komposit molibdenum disulfida-molibdenum trioksida (MoS2-MoO3) mikroflower dan metode sintesisnya (paten)

  • 2022: Material tembaga-1,3,5-benzena trikarboksilat termodifikasi modulator trietanolamin sebagai imunosensor elektrokimia untuk deteksi antigen NS-1 virus demam berdarah/dengue serotipe 3 (DENV-3) beserta metode sintesisnya (paten)

  • 2022: Alat portabel untuk deteksi virus hepatitis-B menggunakan imunosensor elektrokimia (paten)  

  • 2021: Alat untuk mengukur udara ambien dan meteorologi yang portabel dan terintegrasi IoT dengan fitur kendali jarak jauh (paten)  

  • 2021: Alat untuk mengukur kualitas air limbah industri yang portabel dan terintegrasi IoT dengan fitur kendali jarak jauh (paten)  

  • 2020: Titanium dioksida (TiO2) mesopori sebagai fotokatalis yang berstruktur nano 3D berpermukaan luas dan aksesibilitas tinggi serta metode sintesisnya (paten)  

  • 2020: Material tembaga benzena-1,3,5-trikarboksilat termodifikasi tabung nano karbon sebagai sensor glukosa berbasis elektrokimia dan metode sintesisnya (paten)

  • 2020: Metode sintesis tembaga 2-amina-1,4-benzena dikarboksilat sebagai pengindera biosensor hepatitis B (paten) 

  • 2020: Metode produksi material lembaran biomassa jamur menggunakan tubuh buah jamur Basidiomycota (paten)

  • 2018: Platform pemantauan kualitas udara (hak cipta)

Kekayaan Brian Yuliarto

Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Brian Yuliarto tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp18,64 miliar. Kekayaannya berupa berbagai aset, antara lain sejumlah bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bandung, Bekasi, Karawang, dan Kendal, baik yang diperoleh sendiri maupun hibah tanpa akta.

Beberapa tanah dan bangunan di Kota Bandung memiliki nilai yang bervariasi, seperti yang bernilai Rp1,85 miliar, Rp2,25 miliar, Rp1,45 miliar, Rp190 juta, dan satu properti seluas 647 m2 senilai Rp7,75 miliar. Sementara itu, tanah dan bangunan di Kota Bekasi tercatat senilai Rp3,5 miliar.  

Kemudian, tanah di Karawang memiliki nilai Rp260 juta, dan tanah serta bangunan di Kendal senilai Rp825 juta.  

Selain properti, Brian Yuliarto juga memiliki sebuah mobil keluaran 2018 yang bernilai Rp170 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp235,6 juta, serta kas dan setara kas yang mencapai Rp160 juta. 

Dari semua catatan laporan kekayaan, ia tercatat tidak memiliki utang.

Demikianlah profil Brian Yuliarto, Mendiktisaintek baru yang menggantikan menteri sebelumnya, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us