Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Bengkel konversi motor BBM ke listrik. (ANTARA FOTO/Seno)

Jakarta, FORTUNE - Emisi karbondioksida dari sepeda motor ternyata bisa mencapai setengah dari total emisi PLTU di Indonesia.

Menurut Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM, Angraeni Ratri Nurwini, tiap harinya sepeda motor se-Indonesia ditaksir menghasilkan sekitar 300.000 ton CO2e.

"Jika kita bicara emisi, setiap 1 liter BBM menghasilkan 2,5 kilogram emisi. Jadi, jika saat ini ada 120 juta sepeda motor, sekitar 300 juta kilogram emisi per hari," ujarnya dalam acara "Bimtek Program Konversi Sepeda Motor BBM Ke Sepeda Motor Listrik", seperti dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (12/10).

Artinya, dalam setahun emisi dari sepeda motor saja bisa mencapai 109,5 juta ton CO2e. Angka tersebut sekitar 51,17 persen emisi PLTU Indonesia yang mencapai 214 juta ton per tahun, menurut data Global Energy Monitor 2022.

Karena itulah, pemerintah terus berupaya mengalihkan motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau motor listrik. Apalagi, sektor transportasi masih menjadi salah satu pengguna energi terbesar. 

Pemerintah telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 358 juta ton CO2e dari sektor energi pada 2030 sebagaimana tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC).

Penggunaan kendaraan listrik termasuk dalam upaya efisiensi energi yang ditargetkan dapat menyumbang penurunan emisi sebesar 132,25 juta ton CO2e pada 2030. Ini akan sangat mendukung tercapainya komitmen nasional untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca Indonesia sebesar 358 juta ton CO2e pada tahun tersebut.

Percepatan pengalihan motor BBM ke listrik, baik lewat kendaraan baru maupun konversi, diharapkan dapat menurunkan emisi hingga 7,23 juta ton CO2e.

"Pemerintah saat ini berfokus terhadap pengurangan kendaraan motor bakar roda dua karena angka populasinya lebih dari 120 juta lebih dan tren pertumbuhan menunjukan 5-6 persen setiap tahun," kata Angraeni.

<p><strong>Konversi ke motor listrik perlu dipermudah</strong></p>

Editorial Team

Tonton lebih seru di