NEWS

Riset: Konsumsi Rokok Gerogoti 10,8% Anggaran Belanja Rumah Tangga

Anggaran rokok di keluarga ciptakan ilusi kesejahteraan.

Riset: Konsumsi Rokok Gerogoti 10,8% Anggaran Belanja Rumah TanggaIlustrasi Rokok/Shutterstock Joyotejo
31 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyatakan konsumsi rokok mengurangi belanja kebutuhan pokok rumah tangga. 

Hal tersebut disampaikan CISDI dalam peluncuran dua riset terbaru bertajuk Efek Crowding-out Konsumsi Tembakau di Indonesia dan Efek Kemiskinan Akibat Konsumsi Tembakau di Indonesia. 

Riset Efek Crowding-out Konsumsi Tembakau di Indonesia mencatat, rata-rata keluarga dan rumah tangga menggunakan 10,89 persen anggaran bulanan untuk membeli rokok. CISDI menyebut, rumah tangga dengan perokok rata-rata lebih mengurangi anggaran belanja untuk kebutuhan. 

“Dengan kata lain, keluarga perokok mengurangi anggaran rumah tangga untuk komoditas lain, seperti makanan, pakaian, pendidikan, hingga kesehatan untuk membeli rokok,” tutur I Dewa Gede Karma Wisana, selaku Principal Investigator riset CISDI melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (31/8). 

Anggaran rokok di keluarga ciptakan ilusi kesejahteraan

Ilustrasi Perokok/Shutterstock Gandi Purwandi

Dewa menjelaskan berkurangnya belanja kebutuhan pokok rumah tangga akibat belanja rokok disebut efek crowding-out. Bahkan, anggaran rokok tersebut menciptakan ilusi kesejahteraan bagi 8,8 juta penduduk miskin. 

Sebab, uang yang sepatutnya dipakai untuk kebutuhan pokok hanya menjadi ilusi lantaran telah dihamburkan untuk rokok. Kehadiran efek ini berdampak buruk terhadap rumah tangga. 

“Riset kami menunjukkan, rumah tangga dengan pengeluaran untuk rokok cenderung memiliki asupan kalori harian lebih rendah, dibandingkan yang lain,” tutur Dewa. 

Ada penurunan belanja rokok di rumah tangga

Ilustrasi pengasuhan anak atau parenting. Shutterstock/fizkes
Ilustrasi pengasuhan anak atau parenting. Shutterstock/fizkes

Related Topics