NEWS

Profil Rektor Universitas Udayana, Terlibat Korupsi Dana SPI

Ini profil rektor Universitas Udayana, I Nyoman Gde Antara.

Profil Rektor Universitas Udayana, Terlibat Korupsi Dana SPIProfil rektor Universitas Udayana. (Website Unud)
14 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kejaksaan Tinggi Bali menetapkan I Nyoman Gde Antara menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Bagaimana profil rektor Universitas Udayana (Unud) itu?

Adapun, tokoh penting Udayana itu tersandung dugaan penyelundupan dana sumbangan pengembangan institusi (SPI) mahasiswa baru (maba) jalur mandiri pada tahun akademik 2018/2019 hingga 2022/2023.

Menurut Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali, Agus Eka Sabana Putra, mengacu alat bukti, ada indikasi keterlibatan tersangka baru berdasarkan penyidikan Pidana Khusus sejak 24 Oktober 2022. “Sehingga pada 8 Maret 2023, penyidik Kejaksaan Tinggi Bali menetapkan kembali seorang tersangka, yakni Prof. Dr. INGA,” ujarnya, dilansir dari Antara, Selasa (14/3).

Berdasarkan penyelidikan, I Nyoman Gde Antara diduga melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 12 huruf e juncto Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Adapun, dugaan korupsi dana SPI tersebu diperkirakan merugikan negara sekitar Rp105,39 miliar dan Rp3,94 miliar.

Mengutip laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) 2021, harta kekayaan I Nyoman Gde Antara berjumlah Rp6,12 miliar, sedangkan utangnya Rp1,06 miliar. Hartanya terdiri dari: tanah dan bangunan (Rp6,35 miliar), alat transportasi dan mesin (Rp702,54 juta), serta kas dan setara kas (Rp139 juta).

Profil rektor Universitas Udayana, I Nyoman Gde Antara

I Nyoman Gde Antara menjabat sebagai rektor Universitas Udayana sejak 24 Agustus 2021. Masa kepemimpinannya seharusnya berakhir pada 24 Agustus 2025.

Ia mengenyam Pendidikan sarjana di Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya pada 1990. Sosok kelahiran 7 Agusturs 1964 itu juga mengantongi gelar magister dan doktor jebolan Nagaoka University of Technology, masing-masing diraih pada 2001 dan 2004.

Kariernya di Unud berawal sebagai Ketua Laboratorium Metalurgi Program Studi Teknik Mesin Unud pada 2004 sampai dengan 2006. Lalu, pada 2010 hingga 2012, ia menjadi Sekretaris Lembaga Penelitian Unud.

Perjalanannya berlanjut pada 2012 sampai 2014 di kursi Ketua Bidang Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unud. Di lembaga itu, ia naik jabatan menjadi ketua pada periode 2014 sampai 2017.

Setelah itu, ia pun resmi menjadi Wakil Rektor Bidang Akademik Unud sejak 2017 sampai 2021, dilansir dari IDN Times. Posisi itu bak batu loncatan. Sebab, ia akhirnya berhasil menjadi Rektor Unud kemudian. Akademisi dari Fakultas Teknik itu mengalahkan kompetitornya: I Ketut Suyasa, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unud dan I Wayan Budiasa, Dosen Fakultas Pertanian Unud. I Nyoman Gde Antara terpilih dengan mengantongi 81 suara. Nadiem Makarim yang melantiknya.

Related Topics