Jakarta, FORTUNE - Bank Sentral AS, Federal Reserve, kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 basis poin untuk meredam inflasi, Rabu (21/9). Ini menjadi pengetatan paling agresif setelah Fed mengambil langkah serupa pada bulan sebelumnya.
Bagi masyarakat AS yang mulai mencicil rumah untuk kali pertama, kebijakan tersebut adalah kabar buruk. Sebab, suku bunga hipotek bakal turut naik di tengah meroketnya harga properti dan ketersediaan yang rendah.
Hipotek untuk kredit flat (tetap) bertenor 15-30 tahun diperkirakan akan meningkat secara tidak langsung dan berpengaruh pada KPR.
"Inflasi masih panas dan tidak mereda secepat yang diharapkan," Greg McBride, kepala analis keuangan seperti dikutip Fortune.com, Kamis (22/9).
Rata-rata suku bunga hipotek untuk kredit tetap 30 tahun melonjak menjadi 6,47 persen pekan ini—menjadi yang tertinggi sejak 2008, dan lebih dari dua kali lipat rata-rata dari tahun lalu.
Padahal, harga hunian, terutama sewa, adalah salah satu pendorong terbesar kenaikan inflasi, yang mencapai 8,3 persen pada Agustus dibandingkan tahun lalu, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Ini justru berkebalikan dengan kenaikan harga untuk bensin dan tiket pesawat yang mulai melambat.
Berbagai ekonom memperkirakan bahwa kenaikan inflasi yang dibarengi tingkat hipotek tinggi bisa membuat daya beli pekerja tergerus.
John Cooper, perencana keuangan bersertifikat dan mantan pemberi pinjaman hipotek di South Carolina mengatakan bahwa kenaikan suku bunga akan memaksa debitur KPR untuk mengubah anggarannya.
Beberapa mungkin bisa bertahan, tetapi yang lain bisa kehilangan kelayakan hipotek ketika mereka tidak dapat lagi memenuhi syarat bank terkait rasio utang terhadap pendapatan.
Misalnya, untuk tingkat hipotek KPR bertenor 30 tahun sebesar 3 persen pada rumah seharga US$350.000. Jika uang mukanya adalah 3,5 persen, debitur memiliki pembayaran hipotek bulanan sebesar US$1.423—tidak termasuk pajak dan biaya.
Dengan suku bunga yang naik, maka hipotek meningkat menjadi 6,5 persen dan cicilan bulanan membengkak menjadi US$2.134—setara dengan tambahan US$255.960 selama masa pinjaman, menurut Bankrate.
Pembeli rumah pertama kali dengan pinjaman Federal Housing Administration (FHA) juga menghadapi suku bunga yang lebih tinggi.
Hipotek suku bunga tetap 30 tahun yang didukung oleh FHA—untuk membantu debitur meringankan uang muka dan biaya penutupan—meningkat dari 5,61 persen minggu lalu menjadi 5,71 persen hari ini, menurut survei mingguan Asosiasi Mortgage Bankers.