SHARIA

Sri Mulyani Sebut Aset Keuangan Syariah Global Akan Capai US$3,69 T

Ekonomi syariah menunjukkan fundamental yang kokoh.

Sri Mulyani Sebut Aset Keuangan Syariah Global Akan Capai US$3,69 TSri Mulyani, Menteri Keuangan RI. (Flickr)
17 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebu aset keuangan syariah global akan mencapai US$3,69 triliun dalam periode 2019-2024. Proyeksi tersbut didasarkan pada laporan dari Global Islamic Economic Report di tahun lalu.

“Global Islamic Economic Report memperkirakan keuangan Islam global akan tumbuh 5 persen selama periode 2019-2024. Ini akan mencapai yang diharapkan pada tingkat aset 3,69 triliun dolar AS pada 2024,” ujarnya dalam acara AICIF 2021, Rabu (17/11).

Menurut bendahara negara, ekonomi dan keuangan syariah dalam satu dekade terakhir menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri keuangan global. Bahkan beberapa kali melampaui pasar keuangan konvensional.

Pada 2019, misalnya, nilai aset keuangan syariah meningkat 13,9 persen dari US$2,52 triliun menjadi US$2,88 triliun. “Namun karena adanya Covid-19 pada 2020 nilai aset keuangan syariah diperkirakan akan stagnan,” katanya.

Meski demikian, Sri Mulyani menjelaskan pada dasarnya ekonomi dan keuangan syariah telah menunjukkan fundamental yang kokoh dan tetap tangguh di tengah pandemi ini.

Ini terlihat dari banyaknya perkembangan penting seperti percepatan transformasi digital, disrupsi rantai pasokan global, dan peningkatan fokus pemerintah pada investasi terkait ketahanan pangan. “Negara terus mendapatkan ekosistem ekonomi Islam yang lebih kuat,” jelasnya.

Peran Zakat, Infaq dan Sedekah

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan kontributor utama penerbitan surat berharga syariah atau sukuk di pasar internasional dengan pangsa pasar mencapai 23,11 persen dari total penerbitan global sebesar US$23,65 miliar. Selain itu, Indonesia juga mampu meraih peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan laporan Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index (WGI) 2021.

Menurut Sri Mulyani, prestasi itu salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya peran Zakat, Infaq dan Sedekah yang pengumpulannya mencapai Rp12,7 triliun pada 2020 dan diperkirakan meningkat menjadi Rp17,3 triliun di tahun ini.

Tahun lalu, pengumpulan zakat melalui saluran digital tercatat semakin meningkat menjadi Rp90 miliar sehingga menunjukkan digitalisasi memainkan peran penting dalam penggalangan dana sosial syariah. “Ini juga menunjukkan tingginya tingkat kesadaran sosial dan kedermawanan masyarakat Indonesia pada 2020,” tandas Sri Mulyani.

Related Topics