Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembiayaan Naik 13,9 Persen, Ini Strategi BSI Alokasi Dana Rp10 T Kemenkeu

WhatsApp Image 2025-09-22 at 14.34.57.jpeg
Paparan kinerja BSI Semester I-2025/Dok BSI
Intinya sih...
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp293,24 triliun atau naik 13,93 persen (YoY) pada kuartal II-2025.
  • BSI akan mengalokasikan dana sekitar Rp10 triliun dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ke pembiayaan sektor riil khususnya pada ekosistem muslim seperti makanan halal, fesyen halal, dan wisata halal.
  • Hingga Juni 2025, BSI mampu membukukan laba senilai Rp3,74 triliun (audited) atau tumbuh solid di angka 10,21 persen (YoY).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp293,24 triliun atau naik 13,93 persen (YoY) pada kuartal II-2025. Mayoritas pembiayaan ini disumbang oleh segmen ritel dan konsumer, termasuk emas, dengan nilai Rp211,78 triliun atau 72,22 persen, disusul segmen wholesale sebesar 27,78 persen.  

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan kinerja yang kuat pada kuartal II-2025 adalah buah dari konsistensi perseroan dalam memuatkan perhatiannya pada bisnis khas bank syariah, yakni emas dan Islamic ecosystem terutama layanan haji dan umrah. 

"Bisnis tersebut tentu saja didukung transformasi digital sehingga memudahkan nasabah mengakses layanan,” ujar Anggoro melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (23/9).

Dana Kemenkeu akan diarahkan BSI ke pembiayaan sektor riil

IMG_6364.jpeg
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi meluncurkan kartu debit dan program Tabungan Haji berhadiah umrah. (IDN Times/Vadhia LIdyana)

Anggoro juga menyatakan, pihaknya bakal mengalokasikan kucuran dana sekitar Rp10 triliun dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ke pembiayaan sektor riil, khususnya pada ekosistem muslim seperti makanan halal, fesyen halal, dan wisata halal.

"Kami di BSI dapat Rp 10 triliun (dari Kemenkeu), yang pasti ini akan perkuat financing to deposit ratio (FDR) kami, dan kami juga akan bisa meningkatkan pembiayaan ke sektor riil," kata Anggoro.

Ia menyatakan, tren FDR di BSI kini berada pada level 86 persen seiring dengan penurunan suku bunga acuan atau BI-rate. Dengan demikian, Anggoro memastikan pembiayaan hingga akhir tahun masih tetap tumbuh.

Laba BSI naik 10,21 persen menjadi Rp3,74 triliun

PHOTO-2025-09-18-19-19-52.jpeg
Layanan Cicil Emas di PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. (dok. BSI)

Di sisi lain, hingga Juni 2025 BSI mampu membukukan laba Rp3,74 triliun (audited) atau tumbuh solid pada level 10,21 persen (YoY). Sementara itu, strategi lain yang juga mendorong kinerja solid yakni pengelolaan dana murah. 

Direktur Finance and Strategy, Ade Cahyo Nugroho, mengatakan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh konsisten  dengan tabungan sebagai mesin pertumbuhan. Dengan demikian, komposisi dana murah atau CASA terjaga pada level 61,78 persen atau Rp199,48 triliun.

Ekosistem payroll dan haji juga terbukti mampu mendorong pertumbuhan DPK 8,83 persen (YoY) mencapai Rp323 triliun. 

“Sedangkan untuk tabungan BSI mencapai Rp141,30 triliun, tumbuh 9,71 persen secara tahunan,” kata Ade.

Melesatnya bisnis berbasis emas, menurutnya, meningkatkan pendapatan margin perseroan ke level Rp14,09 Triliun, tumbuh 16,61 persen (YoY), dan pendapatan berbasis fee menjadi Rp2,94 triliun, naik 18,37 persen.

Di sisi lain, peningkatan DPK menjaga aset BSI pada angka Rp401 triliun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Sharia

See More

Pembiayaan Naik 13,9 Persen, Ini Strategi BSI Alokasi Dana Rp10 T Kemenkeu

23 Sep 2025, 19:05 WIBSharia