TECH

Fitur Matchmaker Tinder Bisa Diakses Teman dan Keluarga Pengguna

Fitur itu berlaku di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Fitur Matchmaker Tinder Bisa Diakses Teman dan Keluarga PenggunaIlustrasi aplikasi kencan, Tinder. 123RF
24 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Saat berada dalam suatu hubungan, entah masih dalam tahap pacaran, atau melangkah ke jenjang pernikahan, salah satu ketakutan yang menguasai pelakunya adalah saat harus berhadapan dengan keluarga--terutama orang tua. Pada banyak orang, itu salah satu batu ujian yang mesti dilewati, dan tingkat kesulitannya tidak pernah sama. 

Hal dalam dunia nyata itu diadopsi oleh aplikasi kencan online populer, Tinder, saat berupaya untuk menemukan cara dalam memastikan partner tertentu mendapat persetujuan keluarga bahkan jauh sebelum kedua pihak itu saling diperkenalkan. 

Tinder meluncurkan fitur yang dinamai Matchmaker alias Mak Comblang. Fitur tersebut memungkinkan penggunanya untuk menyertakan hingga 15 teman atau anggota keluarga untuk menilik calon pasangan yang paling mungkin. Mereka semua dapat melihat profil calon pasangan dan memberikan saran tanpa harus memiliki akun sendiri. 

Dilansir The Guardian (23/10), Direktur Pemasaran Tinder, Melissa Hobley, mengatakan, bahwa "Selama bertahun-tahun para jomlo telah meminta temannya untuk menemukan calonnya pada Tinder, dan kini kami membuat proses itu jadi mudah dengan adanya Tinder Matchmaker." 

Setelah sesi 'penyelidikan' itu berakhir, para pengguna Tinder dapat meninjau profil-profil yang direkomendasikan para mak comblangnya sebelum mengambil keputusan akhir. 

Sejauh ini, fitur itu akan tersedia di sejumlah negara, yang di antaranya adalah Indonesia, Inggris, Amerika Serikat, India, Australia, dan Korea Selatan. 

Pakar urusan kencan dan permakcomblangan, Sarah Louise Ryan, mengatakan kepada BBC (23/10) bahwa masalah dari fitur itu adalah privasi. Sebab, profil seseorang dapat dibagikan secara digital dengan orang lain. 

"Salah satu alasan kenapa para klien saya meminta jasa saya adalah masalah kerahasiaan," ujarnya. "Jika Anda seorang pengguna aplikasi kencan, Anda takkan merasa meninggalkan jejak digital sebagai masalah. Namun, jika ada [hingga 15] orang yang tidak Anda kenal melihat profil Anda, tanpa Anda tahu wajahnya,...saya tidak tahu bagaimana rasanya." 

Namun, dia lalu mengatakan bahwa Tinder biasanya memiliki catatan bagus ihwal privasi data. 

Pada 2016, perusahaan tersebut menyatakan akan meninjau kebijakan privasi datanya setelah mendapat tudingan pengumpulan data pribadi tanpa izin. 

Tinder merilis "incognito mode" pada Februari 2023, yang memungkinkan penggunanya untuk menampilkan profil pengguna kepada pihak-pihak yang telah memberikan tanda 'like', atau kepada pelanggan berbayar. 

Related Topics