Survei: 73% Profesional AI Berencana Pindah Kerja pada 2025
Masa depan industri teknologi masih dipenuhi ketidakpastian.
Jakarta, FORTUNE - Survei terbaru dari Dice menunjukkan bahwa sebanyak 73 persen profesional Kecerdasan Buatan (AI) berencana untuk berganti pekerjaan dalam setahun ke depan. Survei ini juga mengungkap bahwa meskipun banyak profesional teknologi terdampak oleh pasar kerja yang lesu, mereka tetap optimis mengenai masa depan. Namun, mereka masih belum sepenuhnya yakin tentang penggunaan AI generatif di tempat kerja.
Menurut survei yang melibatkan 910 profesional dan pemberi kerja di sektor teknologi, ada perasaan pesimistis jangka pendek, tetapi optimisme AI dan industri teknologi masih ada. Survei ini dilakukan oleh Dice, dengan partisipasi 520 profesional teknologi yang bekerja penuh di Amerika Serikat dan 390 profesional sumber daya manusia.
Tahun lalu, sektor teknologi menghadapi tantangan berat, terutama dalam hal stabilitas pekerjaan dan prospek perekrutan. Namun, studi ini mengungkap bahwa para profesional AI memiliki keyakinan lebih tinggi terhadap prospek karier mereka dibandingkan rekan-rekan mereka di sektor teknologi informasi (TI). Meskipun begitu, mayoritas profesional teknologi belum sepenuhnya mendukung penggunaan AI generatif dalam alur kerja mereka.*
31% profesional teknologi tetap optimistis
Survei ini menunjukkan bahwa 31 persen profesional teknologi tetap optimistis secara hati-hati terhadap kondisi ekonomi dalam setahun ke depan, sama seperti tahun sebelumnya. Namun, persentase yang sama juga menunjukkan pandangan pesimistis. Generasi muda, terutama yang berusia 18 hingga 34 tahun, adalah kelompok yang paling tidak optimis, dengan hanya 20 persen yang percaya pada stabilitas ekonomi dalam waktu dekat.
Hanya empat dari sepuluh profesional teknologi yang merasa yakin bisa menemukan pekerjaan baru yang memenuhi ekspektasi mereka, yang merupakan penurunan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian, 80 persen profesional teknologi tetap optimis bahwa industri ini akan terus tumbuh dalam lima tahun mendatang.
Di tengah kekhawatiran tersebut, semakin banyak profesional teknologi yang aktif mencari pekerjaan baru. Tahun ini, 39 persen profesional teknologi melaporkan sedang mencari peluang baru, naik dari 32 persen pada tahun 2023. Selain itu, keinginan untuk berganti pekerjaan juga meningkat, dengan 67% mempertimbangkan untuk pindah perusahaan, naik dari 60 persen pada tahun lalu..
Keraguan terhadap AI Generatif
Survei tersebut juga mengungkap meskipun prospek ekonomi terlihat suram, cerita yang lebih dalam memperlihatkan dinamika yang lebih kompleks.
"Sebagaimana yang diharapkan dalam kondisi yang sulit, pandangan ekonomi para profesional teknologi cenderung lebih negatif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, banyak dari mereka merasa kekuatan tawar-menawar mereka semakin berkurang dan menjadi lebih enggan untuk mengambil risiko," demikian ditulis dalam studi tersebut, melansir ZD Net (2/10).
Satu temuan menarik dari survei ini adalah bahwa banyak profesional teknologi masih ragu untuk mengadopsi AI generatif dalam pekerjaan mereka.
"Secara keseluruhan, para profesional teknologi ragu-ragu terhadap adopsi alat AI ke dalam alur kerja mereka," tulis peneliti. Meski AI generatif terus berkembang, resistensi di kalangan pekerja teknologi menunjukkan masih ada tantangan dalam mengintegrasikan teknologi ini secara luas di tempat kerja.
Dengan tantangan pasar kerja dan perkembangan AI generatif, masa depan industri teknologi tampaknya masih dipenuhi dengan ketidakpastian, tetapi profesional teknologi tetap optimis bahwa industri ini akan terus maju