- Instant: Dioptimalkan untuk kecepatan pada kueri rutin (pencarian, penulisan, penerjemahan).
- Thinking: Unggul dalam pekerjaan terstruktur kompleks (pengkodean, matematika, analisis dokumen).
- Pro: Model kelas atas untuk akurasi dan keandalan maksimum pada masalah sulit.
Di Tengah Persaingan Sengit dengan Gemini 3, OpenAI Luncurkan GPT-5.2

- GPT-5.2 hadir dengan tiga varian: Instant, Thinking, dan Pro.
- Peluncuran GPT-5.2 adalah upaya OpenAI merebut kembali kepemimpinan di pasar AI.
Jakarta, FORTUNE - OpenAI resmi meluncurkan model terbarunya, GPT-5.2, pada Kamis (11/12). Peluncuran ini diupayakan demi merebut kembali kepemimpinan pasar dari Gemini 3 milik Google, yang saat ini mendominasi sebagian besar tolok ukur LMArena.
Langkah ini diambil di tengah status "kode merah" perusahaan akibat penurunan lalu lintas ChatGPT dan kekhawatiran hilangnya pangsa pasar konsumen.
GPT-5.2 diklaim sebagai model tercanggih OpenAI hingga saat ini. CEO Aplikasi OpenAI, Fidji Simo, menyatakan keunggulan model ini mencakup pembuatan spreadsheet, kode, pemahaman gambar, hingga pengelolaan proyek kompleks.
“Kami merancang 5.2 untuk membuka nilai ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Fidji Simo, dilansir dari Tech Crunch, Jumat (12/12).
Model ini tersedia bagi pengguna berbayar dan pengembang melalui API dalam tiga varian:
Peluncuran GPT-5.2 menjadi pertaruhan penting bagi CEO Sam Altman, yang pada awal bulan ini merilis memo internal "kode merah". Memo tersebut mengubah prioritas perusahaan, termasuk menunda rencana iklan demi fokus memperbaiki pengalaman ChatGPT.
Meskipun fokus perbaikan ada pada sisi konsumen, peluncuran GPT-5.2 ini secara khusus menargetkan pengembang dan ekosistem perangkat lunak untuk menjadi fondasi standar aplikasi AI.
Data terbaru OpenAI menunjukkan sisi cerah sektor ini, dengan penggunaan alat AI oleh perusahaan meningkat dramatis selama setahun terakhir, meski lalu lintas konsumen umum menurun.
Terkait persaingan, Sam Altman menyebut dampak peluncuran Gemini 3 milik Google ternyata lebih kecil dari kekhawatiran awal. Ia optimistis OpenAI akan keluar dari status siaga merah pada Januari 2026.
"Saya percaya bahwa ketika ancaman kompetitif terjadi, Anda ingin fokus padanya, menanganinya dengan cepat," ujar Altman dikutip dari CNBC, Jumat (12/12).
Meski demikian, peluncuran ini bukan tanpa friksi. Beberapa karyawan dilaporkan sempat meminta penundaan agar memiliki waktu lebih banyak untuk perbaikan model.
Namun, perusahaan tetap melangkah maju untuk memperkuat peluangnya di pasar.
















