TECH

LinkedIn Kembali PHK Karyawan, Tim Teknik hingga Keuangan Terdampak

PHK ini merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan.

LinkedIn Kembali PHK Karyawan, Tim Teknik hingga Keuangan TerdampakLogo LinkedIn. (Pixabay/chan mina)
17 October 2023

Jakarta, FORTUNE - LinkedIn melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 668 karyawan mencakup tim engineering, produk, talenta, dan keuangan. Ini merupakan PHK kedua yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun ini di tengah melambatnya pertumbuhan pendapatan .

PHK  tersebut berdampak pada lebih dari 3 persen dari 20.000 staf, menambah puluhan ribu pengangguran tahun ini di sektor teknologi di tengah ketidakpastian prospek ekonomi. Perusahan mengatakan, PHK ini merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan. 

“Kami juga menyesuaikan struktur organisasi dan menyederhanakan pengambilan keputusan, kami terus berinvestasi dalam prioritas strategis untuk masa depan  dan memastikan terus memberikan nilai bagi anggota dan pelanggan kami,” kata LinkedIn dalam unggahannya, dikutip dari Reuters, Selasa (17/10). 

Sektor teknologi telah memberhentikan 141.516 karyawan pada semester I tahun ini, meningkat drastis dibandingkan sekitar 6.000 pada tahun lalu, menurut perusahaan ketenagakerjaan Challenger, Gray & Christmas.

LinkedIn menghasilkan uang melalui penjualan iklan dan dengan membebankan biaya berlangganan kepada profesional perekrutan dan penjualan melalui jaringan platform tersebut untuk menemukan kandidat pekerjaan yang sesuai.

Pada kuartal IV tahun fiskal 2023, pendapatan LinkedIn meningkat 5 persen secara tahunan (yoy), melambat dibandingkan kenaikan 10 persen pada kuartal sebelumnya. Microsoft menyebut perlambatan dalam perekrutan dan penurunan belanja iklan sebagai hambatan bagi LinkedIn, meskipun anggota baru terus bertambah.

Penggunaan AI

Dikutip dari CNN Business, LinkedIn mendedikasikan banyak sumber dayanya untuk kecerdasan buatan (AI). Belum lama ini, LinkedIn mengumumkan penemuan kandidat dengan bantuan AI untuk para perekrut yang menggunakan platformnya. Dalam laporan pendapatan terbaru Microsoft, LinkedIn melaporkan bahwa artikel kolaboratif bertenaga AI ikut mendorong pertumbuhan di situs tersebut.

LinkedIn pada Mei lalu memangkas 716 pekerjanya dan menutup aplikasi pekerjaannya di Tiongkok daratan. Keputusan itu diambil di tengah perubahan perilaku pelanggan dan pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat, kata CEO Ryan Roslansky dalam suratnya kepada karyawan.

CEO Microsoft Satya Nadella kepada analis dalam laporan pendapatan  Oktober lalu, mengatakan setelah PHK massal di sektor teknologi pada akhir tahun lalu, LinkedIn menikmati peningkatan pengguna dan rekor engagement di antara 875 juta anggotanya pada saat itu.

Perusahaan terus tumbuh secara finansial. LinkedIn juga mengumumkan dalam laporan terbarunya, pendapatannya melampaui US$15 miliar untuk pertama kalinya selama tahun fiskal ini, dengan pertumbuhan keanggotaan selama delapan kuartal berturut-turut.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.