TECH

Jobstreet Klaim AI Percepat Proses Perekrutan Pekerja

Proses pencarian kerja menjadi lebih efisien dan relevan.

Jobstreet Klaim AI Percepat Proses Perekrutan PekerjaCOO Jobstreet by SEEK Indonesia Varun Mehta saat bincang-bincang dengan media di kantornya, Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
27 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Platform pencari kerja, SEEK, menghadirkan manfaat artificial intelligence (AI) pada platform Jobstreet dan Jobsdb di Asia.

COO, Indonesia, Jobstreet by SEEK, Varun Mehta, mengatakan adanya kecerdasan buatan tersebut dapat meningkatkan pengalaman pengguna bagi pemberi kerja dan pencari kerja di seluruh Asia Pasifik.

Teknologi ini diklaim dapat memproses data dari berbagai sumber, termasuk resume, deskripsi iklan lowongan kerja, dan perilaku pemberi kerja untuk pengalaman kerja sebelumnya. Pemberi kerja juga dapat mempercepat proses seleksi dengan menambahkan pertanyaan-pertanyaan yang direkomendasikan oleh AI pada iklan lowongan kerjanya.

“Ini memungkinkan pemberi kerja untuk merekrut dengan cepat dan tepat,” kata Varun dalam acara konferensi pers secara virtual, Selasa (27/2).

Untuk membuat proses pencarian kerja menjadi lebih efisien dan relevan bagi pencari kerja, mereka kini dapat dengan mudah dicocokkan dengan pekerjaan yang direkomendasikan oleh AI yang paling sesuai dengan kualifikasinya, berdasarkan pengalaman dan keterampilan masing-masing.

Memanfaatkan AI, SEEK juga dapat memprediksi kapan seseorang menjadi kandidat kuat untuk suatu posisi dengan menunjukkan tanda “calon pelamar kuat”, sehingga pencari kerja dapat membuat keputusan lebih tepat untuk melamar suatu posisi.

Pasar kerja 2024 diprediksi akan lebih aktif

Varun mengatakan pasar kerja Indonesia memiliki momentum positif memasuki 2024. Oleh karena itu, pihaknya menilai periode ini tepat untuk merekrut dan memberikan peluang baik bagi mereka yang tengah mencari tenaga ahli profesional.

Hal tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan yang semakin besar bagi perusahaan untuk dapat terhubung secara lebih efektif dengan para talenta di Indonesia dan Asia Pasifik.

Hal ini selaras dengan data Jobstreet by SEEK, yang menunjukkan semakin banyak perusahaan yang menerapkan pola kerja hybrid.

"Setelah pandemi Covid-19, data pengangguran menurun menjadi 5,3 persen, dan dalam setiap lowongan kerja yang dibuka ada peningkatan pengajuan lamaran pekerjaan sebesar 24 persen. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas perekrutan dan daya saing pencari kerja,” ujarnya.

SEEK telah mengintegrasikan tiga platform pasar tenaga kerja di Asia Pasifik—SEEK, Jobstreet, dan Jobsdb—yang akan beroperasi di bawah satu platform yang didukung oleh teknologi AI milik SEEK.

Setelah integrasi ini, SEEK dapat memanfaatkan data lebih besar di seluruh Asia Pasifik, dengan memberdayakan algoritma AI untuk memberikan kecocokan yang lebih tepat dan relevan antara perusahaan dan pencari kerja.

Related Topics