Jakarta, FORTUNE – Kinerja ekonomi digital ekonomi Indonesia tercatat berkembang pesat selama pandemi seiring adopsi terhadap teknologi digital. Potensi ekonomi digital ini pun masih terbuka lebar ditopang oleh pelbagai sektor di dalamnya.
Pernyataan itu merupakan salah satu topik pembahasan dalam sesi diskusi Strategic Outlook on The Digital Economic pada Indonesia Milennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 di The Tribrata, Jakarta, Kamis (29/9). Acara ini menghadirkan tokoh penting dari pelbagai bidang, mulai dari pemerintahan, swasta, public figure, hingga tokoh perempuan.
Head of Food and Indonesia Sales and Ops Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo, menyatakan perusahaan melalui lini bisnis GoFood membukukan perkembangan bisnis yang signifikan selama pandemi. Berdasarkan data internal, katanya, selama wabah virus corona ini, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdaftar di GoFood bertambah mencapai 1 juta UMKM.
“Jadi memang pertumbuhannya banyak sekali pada masa pandemi,” kata Catherine dalam sesi dimaksud. “Dan yang menarik adalah UMKM itu kebanyakan sebagian besar adalah perempuan”
Dia lagi-lagi mengutip survei internal perusahaan yang menunjukkan pelaku usaha perempuan ini dalam menggunakan penghasilannya memiliki dua prioritas. Yang pertama adalah untuk edukasi anak. Sedangkan, yang kedua penghasilan itu digunakan untuk kembali mengembangkan bisnisnya.
“Jadi perempuan itu memang menjadi leader bisnis di UMKM,” katanya.
Berdasarkan riset bertajuk “Survei Persepsi & Perilaku Konsumen Online Food Delivery (OFD) di Indonesia”, nilai transaksi pesan-antar makanan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp78,4 triliun. Dari jumlah tersebut, GoFood membukukan transaksi tertinggi mencapai Rp30,65 triliun.
Sisanya, ShopeeFood bagian dari platform e-commerce Shopee meraih transaksi mencapai Rp26,49 triliun. Sedangkan, GrabFood harus puas di posisi ketiga dengan nilai transaksi Rp20,93 triliun.