TECH

Adaptasi Kondisi Ekonomi, Startup Fintech Xendit PHK 5% Karyawan

Xendit adalah startup pembayaran berstatus unicorn.

Adaptasi Kondisi Ekonomi, Startup Fintech Xendit PHK 5% KaryawanIlustrasi startup. Shutterstock/Indypendenz
05 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tren gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan digital masih berlanjut. Kali ini, giliran Xendit yang mengumumkan langkah efisiensi sebagai bagian dari adaptasi terhadap kondisi ekonomi.

Dalam keterangan yang dikutip Rabu (5/10), perusahaan teknologi finansial dan infrastruktur digital itu menyatakan efisiensi menyasar 5 persen karyawan di Indonesia dan Filipina. Namun, tidak disebutkan secara terperinci jumlah orang yang terdampak kebijakan PHK ini.

“Melakukan rightsizing tim adalah sebuah keputusan yang sangat sulit, namun tetap harus diambil untuk optimalisasi posisi kami di jangka pendek maupun jangka panjang untuk perkembangan perusahaan,” ujar Chief Operating Officer Xendit, Tessa Wijaya.

Menurutnya, Xendit berkomitmen mendampingi tim yang terdampak untuk menerima kompensasi yang layak, serta prosesnya dilakukan sesuai peraturan berlaku.

Xendit juga memberikan manfaat bagi tim yang terdampak berupa perpanjangan masa asuransi kesehatan dan bantuan pendampingan psikolog. Perusahaan ini mengeklaim akan membantu eks karyawan agar mendapatkan pekerjaan lebih cepat.

Adaptasi bisnis

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Menurut Tessa, Xendit senantiasa berusaha untuk menyiapkan rencana bisnis. Namun demikian, situasi ekonomi yang tak menentu memaksa perusahaan untuk melakukan rightsizing struktur dan sumber daya tim.

Dia menyatakan hal tersebut berdasar pada strategi bisnis yang progresif, serta telah melalui pertimbangan yang komprehensif demi memastikan perusahaan siap dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

“Rightsizing struktur dan sumber daya tim ini tidak berdampak pada kelangsungan usaha Xendit,” ujar Tessa. Menurutnya Xendit tetap menjadi perusahaan pembayaran digital terdepan di Indonesia dan di Filipina, serta berkomitmen untuk terus mambangun infrastruktur perbayaran di Asia Tenggara.

Data dari crunchabase menunjukkan Xendit tercatat sebagai perusahaan rintisan yang berstatus unicorn atau memiliki valuasi di atas US$1 miliar. Perusahaan yang berdiri pada 2014 ini telah meraup total pendanaan US$534,7 juta. Xendit terakhir kali beroleh dana segar pada Mei 2022 dengan nilai US$300 juta.

Perusahaan rintisan itu didukung oleh setidaknya 15 investor, di antaranya Tiger Global Management, Intudo Ventures, EV Growth, Insight Partners, Aceel, Coatue, Kleiner Perkins, dan lain-lain.

PHK startup

Startup
Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Related Topics