TECH

Daftar Startup Unicorn RI Bertambah, Ada Akulaku dan Codapay

Tren pendanaan startup di Asia Tenggara melonjak.

Daftar Startup Unicorn RI Bertambah, Ada Akulaku dan CodapayIlustrasi startup. Shutterstock/Indypendenz
28 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Jumlah perusahaan rintisan Indonesia dengan valuasi di atas US$1 miliar atau Rp14 triliun bertambah. Dalam laporan terbaru Cento Ventures, perusahaan modal ventura, Akulaku dan Codapay menjadi startup unikorn baru.

Dalam laporan bertajuk Southeast Asia Tech Investment 2021, Cento Ventures menetapkan sejumlah startup dengan status unikorn, yaitu GoTo, Bukalapak, Ajaib, Akulaku, Codapay, dan Xendit. GoTo bahkan sudah masuk dalam kategori decacorn, perusahaan rintisan dengan valuasi di atas Rp10 miliar atau lebih dari Rp140 triliun.

Akulaku, perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech), pada Februari meraup dana segar US$100 juta atau Rp1,4 triliun dari Siam Commercial Bank. Investasi tersebut menyusul pendanaan US$125 juta atau Rp1,7 triliun dari Silvehorn Group pada 2021.

Cento Ventures menempatkan Codapay, perusahaan penyedia layanan pembayaran daring untuk gim, dalam daftar startup unikorn. Namun, situs resmi Code Payment menunjukkan perusahaan tersebut sesungguhnya berkedudukan di Singapura.

Terlepas dari itu, Cento Ventures hanya berfokus pada teknologi digital. 

Pendanaan startup

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Laporan tersebut juga menyertakan sejumlah startup dengan valuasi di atas US$500 juta atau lebih dari 7,1 triliun, yakni FinAccel (induk dari Kredivo), Lummo, Ula, Socialla, Ulla, gudangada, dan Ruangguru.

Lalu, sejumlah perusahaan seperti Modalku, Pluang, Bibit, Pasar Polis, Halodoc, dan Shipper, menjadi startup dengan valuasi mencapai US$250 juta atau Rp3,5 triliun.

Secara keseluruhan, jumlah kesepakatan pendanaan di wilayah Asia Tenggara tahun lalu mencapai 942, naik ketimbang 700 kesepakatan pada tahun sebelumnya. Secara nominal, jumlah kesepakatan investasi pada 2021 meningkat 70 persen menjadi US$14,2 miliar atau lebih dari Rp203 triliun.

“Kontributor besar untuk peningkatan ini adalah kembalinya kesepakatan jumbo. Nilai kesempatan jumbo dengan lebih dari US$100 juta menyumbang 52 persen dari total investasi,” demikian Cento Ventures.

Bahkan, 42 persen dari suntikan pendanaan tahun lalu masuk ke startup Indonesia. Jika nilai Indonesia ditambah dengan Singapura, sumbangannya adalah 64 persen dari total jumlah transaksi. Di saat sama, ada juga peningkatan pendanaan di Filipina dan Vietnam.

Belasan startup

Ilustrasi Unicorn Startup/ Shutterstock Jackie Niam

Related Topics