TECH

Demi Neo-Bank, Fintech Modalku & Startup Carro Investasi ke Bank Index

Kerja sama itu membidik segmen pembiayaan UMKM.

Demi Neo-Bank, Fintech Modalku & Startup Carro Investasi ke Bank IndexKelvin Teo, Co-founder dan Grup CEO Modalku atau Funding Societies (kiri). Gimin Sumalim, Presiden Direktur Bank Index. Dok/Funding Societies.
27 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Grup Modalku atau Funding Societies, perusahaaan teknologi finansial, bekerja sama dengan Carro, startup otomotif, mengumumkan investasi ke PT Bank Index Selindo. Namun, baik Modalku maupun Carro tak memberikan informasi terang mengenai berapa nilai investasi bersama tersebut.

Co-Founder & CEO Grup Modalku, Kelvin Teo, mengatakan investasi dan kemitraan dengan Bank Index akan mendukung strategi bisnis perseroan untuk merambah neobank.

Perusahaan dalam lima tahun terakhir telah aktif bermitra dengan bank di sejumlah negara. Kerja sama tersebut akan membawa kolaborasi perusahaan fintech dengan bank ke tingkat berikutnya.  

Bank Index memiliki visi yang sama dengan perusahaan dalam memberdayakan dan mengembangkan usaha kecil menengah (UKM), menurut Kelvin.

“Kemampuan pelengkap kami akan memungkinkan kami untuk melayani UKM dengan lebih baik di seluruh perbankan, pembayaran, pinjaman, dan layanan digital untuk meningkatkan ekonomi Asia Tenggara melalui usaha kecil,” kata Kelvin, dalam rilis kepada media, dikutip Rabu (27/4).

Selain di Indonesia, Grup Modalku turut beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan jenama Funding Societies. Fintech ini menyediakan layanan pembiayaan digital, dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sedang tumbuh dapat mengajukan pembiayaan modal kerja hingga Rp20 miliar.

Grup Modalku mengeklaim telah memfasilitasi pinjaman modal usaha mencapai lebih dari Rp31 triliun melalui lebih dari 5 juta transaksi.

Klaster bisnis neobank

Ilustrasi Modalku, Dok Istimewa

Menurut Kelvin Tao, langkah investasi ini menjadi tonggak penting dalam masuknya perseroan ke klaster bisnis neobank, sekaligus menjadi dorongan untuk menawarkan lebih banyak layanan keuangan digital kepada bisnis yang kurang terlayani.

Bank Index adalah perbankan nasional milik swasta dengan 53 jaringan kantor di area seperti Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Bali dan Batam. Bank Index juga menjalankan bisnis di berbagai rantai pasokan komersial sambil menawarkan layanan perbankan seluler dan internet kepada kliennya.

“Investasi Funding Societies dalam Bank Index adalah salah satu langkah kuncinya untuk memajukan industri FinTech,” ujarnya.

Menurut survei Asosiasi Fintech Indonesia tahun lalu, klaster noebank memiliki potensi untuk tumbuh pesat di masa depan, terutama populasi unbanked, atau masyarakat yang sama sekali belum mendapatkan layanan perbankan. Perkiraan pertumbuhannya mencapai 51 persen di Indonesia.

Sedangkan, laporan NextWave Global Consumer Banking Survey 2021 oleh Ernst & Young’s (EY) memberikan penekanan soal tingkat adopsi layanan neobank tertinggi di pasar Asia Pasifik.

Ekosistem

Tips aman meminjam uang dari fintech
Jirsak/Shutterstock

Related Topics