TECH

Elon Musk Jual Saham Tesla Seharga Rp101 Triliun, Ini Alasannya

Musk bersiap soal keputusan pembelian Twitter.

Elon Musk Jual Saham Tesla Seharga Rp101 Triliun, Ini AlasannyaElon Musk mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter, Senin (25/4). Shutterstock/Sergei Elagin
12 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Elon Musk dilaporkan telah menjual kepemilikan sahamnya di Tesla yang mencapai US$6,9 miliar atau lebih dari Rp101 triliun. Dia mengaku tengah membutuhkan dana dari penjualan saham tersebut jika kalah dalam sengketa hukum dengan Twitter, serta terpaksa membelinya.

Orang terkaya dunia itu pada Juli mengumumkan pembatalan pembelian Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp648 triliun. Namun, Twitter menolaknya dan melancarkan gugatan terhadap Musk agar dia menyelesaikan kesepakatan.

Proses pengadilan soal kesepakatan akuisisi ini pun dilaporkan akan berlangsung pada Oktober 2022.

"Dalam hal Twitter memaksa penandatanganan atas kesepakatan ini (semoga saja tidak terjadi), dan beberapa equity partner gagal lolos, menghindar dari penjualan darurat saham Tesla menjadi penting," begitu Musk menulis pada akun Twitter pribadinya.

Musk pun mengaku telah menjual saham Tesla dalam cuitan yang sama itu. 

Menurut keterbukaan informasi, Musk menjual sekitar 7,92 juta lembar saham Tesla pada awal Agustus. Dengan begitu, dia hanya menguasai sekitar 155 juta saham Tesla, atau setara dengan kepemilikan 15 persen.

Konflik Musk dengan Twitter

Ilustrasi Twitter. Shutterstock/Rokas Tenys

Menanggapi langkah Musk tersebut, pakar hukum mensinyalir Musk bakal kesulitan untuk memenangkan kasus sengketa pembelian Twitter. Akibatnya, dia pun mesti menyiapkan dana untuk menyelesaikan perkara tersebut.

“Saya pikir dia menyadari bahwa dia akan kehilangan atau dipaksa untuk membayar tidak hanya biaya hukum yang besar, tetapi juga kerugian yang dialami perusahaan. Jadi, saya pikir ini adalah tanda bahwa dia berniat untuk menyelesaikannya dalam waktu dekat,” kata Profesor Hukum dari Case Western Reserve University di Ohio, Anat Alon-Beck, seperti dikutip dari The Guardian.

Musk telah berkomitmen menyiapkan US$30 miliar atau lebih dari Rp442 triliun dari dana pribadinya untuk membiayai kesepakatan. Di sisi lain, ia juga mendapatkan dukungan dana sekitar US$7 miliar atau lebih dari Rp103 triliun dari sejumlah investor seperti taipan teknologi Larry Ellison, dana investasi negara Qatar, dan Binance.

Pria tersebut sebenarnya telah menjual saham Tesla senilai $8,5 miliar atau sekitar Rp125 triliun pada April. Kala itu, ia mengatakan tidak ada rencana penjualan saham lebih lanjut.

Namun, kata para ahli hukum, jika Musk dipaksa untuk menyelesaikan akuisisi atau perselisihan dengan hukuman yang berat, ia kemungkinan akan menjual lebih banyak saham Tesla.

Musk telah melayangkan gugatan balasan terhadap Twitter karena dianggap telah sengaja melakukan kesalahan dalam menghitung jumlah akun spam. Namun, Twitter secara konsisten menyatakan bahwa jumlah akun spam di layanannya kurang dari 5 persen dari basis penggunanya.

Sementara, pakar hukum mengatakan bahwa Musk dengan alasan akun spam tersebut akan kesulitan untuk meyakinkan hakim di pengadilan. Karenanya, tak heran jika ia akhirnya membatalkan kesepakatan.

Related Topics