RUNS Bukukan Lonjakan Subscription Revenue 46% Jadi Rp9,2 Miliar

- RUNS mencatatkan pertumbuhan signifikan pada pendapatan berlangganan sebesar 46% menjadi Rp9,2 miliar pada 2024
- Penekanan kerugian sebesar 55% dan penurunan beban umum dan administrasi sebesar 34,6% di periode tahun lalu
- Optimisme terhadap prospek bisnis ke depan dengan model berlangganan sebagai penopang pertumbuhan jangka panjang perusahaan
Jakarta, FORTUNE - PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) mencatatkan pertumbuhan signifikan pada pendapatan berlangganan atau subscription revenue sebesar 46 persen secara tahunan menjadi Rp9,2 miliar pada 2024. Peningkatan subscription revenue tersebut mendukung perusahaan mencapai total pendapatan mencapai Rp21 miliar, tumbuh 22 persen secara tahunan.
"Perubahan fokus dari model berbasis proyek menjadi model berlangganan menciptakan tantangan tersendiri bagi perseroan. Transisi ini tidak hanya membutuhkan penyesuaian strategi operasional dan keuangan," ungkap manajemen Global Sukses (RUNS) dalam keterbukaan informasi, Senin (14/4).
Pada 2024, emiten digital ini juga berhasil menekan kerugian sebesar 55 persen secara tahunan. Sementara beban umum dan administrasi turut mencatat penurunan signifikan sebesar 34,6 persen, dari Rp27 miliar pada 2023 menjadi Rp18 miliar di tahun 2024.
Dengan tren kinerja yang positif, RUNS menyatakan optimisme terhadap prospek bisnis ke depan. Model berlangganan diyakini akan menjadi penopang pertumbuhan jangka panjang perusahaan, sebab implementasi product subscription dinilai lebih ringan karena menyerap biaya lebih rendah dalam struktur beban pokok pendapatan dibandingkan model berbasis proyek.
"Di tahun 2025, perseroan masih menyimpan amunisi pertumbuhan potensial melalui realisasi pendapatan berlangganan yang belum seluruhnya tercatat yang didapatkan dari kontrak jangka panjang," lanjut manajemen RUNS.
Pada tahun ini, RUNS juga mengembangkan inisiatif efisiensi melalui optimalisasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Pendekatan ini diyakini tidak hanya menekan biaya operasional, namun juga meningkatkan efisiensi proses bisnis. Sebab memungkinkan analisis beban kerja secara data di seluruh unit usaha, menciptakan proses yang lebih efektif.