TECH

Tech Winter Startup Diprediksi Masih Berlanjut di 2024, Ini Pemicunya

Pendanaan startup turun drastis di 2023.

Tech Winter Startup Diprediksi Masih Berlanjut di 2024, Ini Pemicunyailustrasi tim kerja (Unsplash.com/Mario Gogh)
02 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badai perusahaan rintisan (Tech Winter) diprediksi masih akan berlanjut di tahun 2024 yang dipicu oleh berbagai faktor ekonomi, baik internal maupun eksternal. Hal tersebut diungkapkan oleh catatan Indonesia Fintech Society (IFSOC).

Anggota Steering Committee IFSoc sekaligus Ketua Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo), Eddi Danusaputro mengungkapkan, prediksi tersebut didorong oleh ketegangan geopolitik global, kenaikan suku bunga, dan tahun politik. Ketidakpastian tersebut membuat investor menjadi menghindari risiko berinvestasi di perusahaan teknologi. 

“Investor akan semakin wait-and-see di tengah kondisi ekonomi dan tahun politik yang penuh ketidakpastian di tahun 2024,” kata Eddi melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (2/1).

Pendanaan startup turun drastis di 2023

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Mengutip data riset Bain & AC Ventures, 2023, tren pendanaan startup di paruh pertama 2023 sebesar US$25 juta. Angka tersebut turun signifikan dibandingkan dengan paruh pertama 2022 yang berada di angka US$1 miliar.

Eddi kembali menerangkan, ekspektasi investor telah memprioritaskan profitabilitas dan perusahaan rintisan diharapkan dapat menyesuaikan model bisnisnya. Untuk itu, Pemerintah haus terus mengantisipasi hal tersebut.

“Di sini pemerintah perlu andil memberikan affirmative policy melalui adanya alternatif pembiayaan dan pemberian lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi talenta digital” ucap Eddi.

Selain itu, Eddi juga melihat, pendanaan privat di fintech Indonesia menurun signifikan imbas dari penetrasi layanan keuangan yang masih rendah. Hal ini membuat investor semakin selektif terhadap industri fintech di Indonesia.

Related Topics