TECH

Teknologi jadi Megatrend yang Berpotensi Jadi Incaran Investor 

Ini tiga sektor teknologi unggulan untuk investasi.

Teknologi jadi Megatrend yang Berpotensi Jadi Incaran Investor Ilustrasi penggunaan teknologi dalam bisnis/Pixabay
09 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) memperkirakan tren investasi pada pasar saham global khususnya di sektor teknologi masih menjadi daya tarik tersendiri. 

President Director PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Lilis Setiadi mengatakankan, kehadiran teknologi sebagai salah satu megatrend dunia telah menarik perhatian investor di seluruh dunia untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan berbasis teknologi, tidak terkecuali di Indonesia.  

"Kinerja sektor teknologi sendiri telah terbukti konsisten dan menarik dalam jangka panjang. Selain itu, dengan mengkombinasikan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dengan perusahaan-perusahaan yang masih berkembang ke dalam portofolio," kata Lilis melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (9/2). 

Ini tiga sektor teknologi unggulan untuk investasi

BPAM berpandangan sektor teknologi di bidang kecerdasan buatan, elektrifikasi & teknologi otonom, hingga Fintech & Blockchain adalah tiga tema utama yang menarik untuk diusung secara lebih dominan di dalam portofolio investasi. 

Terlebih BPAM telah menghadirkan produk reksa dana syariah terbaru dalam mata uang USD yang bernama Batavia Technology Sharia Equity USD (BTSEU). 

Produk ini diluncurkan dalam menjawab kebutuhan masyarakat atas tren investasi pada pasar saham global khususnya di sektor teknologi yang sedang tumbuh dan berkembang secara signifikan. 

Pasar komputasi awan berpotensi capai US$100 miliar

Lilis juga memperkirakan, pasar kecerdasan buatan yang didukung oleh komputasi awan  akan mencapai nilai lebih dari US$ 100 miliar atau setara Rp1.433 triliun secara global dalam waktu dekat. 

Bahkan, dirinya juga memprediksi transisi ke kendaraan berbasis listrik diperkirakan akan membutuhkan 1,4 miliar armada baru. Serta penetrasi pembayaran digital sudah melebihi 40 persen secara global dan akan terus bertransformasi seiring kehadiran teknologi baru seperti Blockchain. 

Related Topics