TECH

Amazon PHK Lagi, Kali Ini Berdampak ke 9.000 Posisi

Amazon telah PHK 9 persen dari total karyawannya.

Amazon PHK Lagi, Kali Ini Berdampak ke 9.000 PosisiAmazon. (Pixabay/geralt)
21 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Amazon lagi-lagi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kali ini, 9.000 posisi dipangkas oleh raksasa teknologi tersebut. Saham Amazon.com, Inc pun tertekan 1,25 persen ke harga 97,71, Selasa (21/3) pukul 5.15 pagi GMT-4.

Di gelombang PHK kali ini, divisi komputasi awan (cloud) dan periklanan. Tim itu awalnya tak terdampak gulungan PHK, tapi evaluasi pengeluaran pelanggan bisnis Amazon mengubah keadaan. Adapun, Amazon akan memfinalisasi siapa saja yang akan terdampak PHK pada April 2023. Selain itu, PHK juga terjadi di unit streaming Amazon, Twitch. Lebih dari 400 karyawan terdampak kebijakan pengurangan pegawai tersebut.

Hanya dalam beberapa bulan terakhir, Amazon telah memangkas 27.000 posisi. Itu setara 9 persen dari total 300.000 karyawan korporat perusahaan.

“Sejumlah orang mungkin bertanya mengapa kami tak mengumumkan PHK ini bersama [PHK] yang kami umumkan beberapa bulan lalu. Singkatnya, tak semua tim menyelesaikan analisis mereka di akhir musim gugur [Desember 2022],” kata CEO Amazon, Andy Jassy dalam memo kepada karyawan, dilansir dari Reuters, Selasa.

Gelombang PHK sektor teknologi global

Amazon adalah perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos
Ilustrasi Amazon (unsplash.com/Bryan Angelo)

Keputusan terbaru Amazon itu menyusul kabar gelombang PHK di sektor teknologi, yang melibatkan raksasa-raksasa internet global. Sebut saja Microsoft Corp; induk Google, Alphabet Inc; hingga induk usaha Facebook, Meta Platform Inc.

Meta sendiri baru saja mengurangi 10.000 pekerjaan pada pekan lalu, yang merupakan putaran kedua PHK raksasa media sosial itu setelah PHK atas lebih dari 11.000 pekerjaan pada 2022.

Jassy mengatakan, langkah perusahaan memangkas karyawan juga berkaitan dengan ketidakpastian ekonomi, yang membuat perusahaan merampingkan biaya dan jumlah karyawan.

Pada Februari 2023, Amazon mengatakan laba operasi bisa terus berkurang pada kuartal I 2023 akibat dampak keuangan di kalangan konsumen dan pelanggan cloud yang menekan pengeluaran. Untuk itu, perusahaan telah mengurangi dan menutup seluruh layanan, seperti penawaran perawatan primer virtual untuk pemberi kerja.

Apakah rentetan PHK tersebut akan berdampak ke perusahaan teknologi lainnya? Analis Wedbush Securities, Michael Pachter mengatakan, “Saya tak berpikir ini berdampak besar bagi perusahaan lain, kecuali semuanya akan lebih berhati-hati sebelum membiarkan total karyawannya membengkak di masa depan.”

Related Topics