Tantang Meta dan Microsoft, OpenAI Bangun 5 Pusat Data Raksasa di AS

- OpenAI dan Oracle bekerja sama dalam proyek "Stargate" untuk membangun lima pusat data raksasa di AS.
- Proyek ini menelan investasi lebih dari US$400 miliar dalam tiga tahun ke depan, dengan total kapasitas hampir 7 gigawatt.
- Pengembangan pusat data menuai kritik terkait potensi polusi, konsumsi air berlebihan, dan jumlah lapangan kerja permanen yang sedikit.
Jakarta, FORTUNE - OpenAI dan Oracle mengumumkan kerja sama dalam proyek ambisius “Stargate” berupa pembangunan lima kompleks pusat data raksasa baru di Amerika Serikat. Proyek ini diperkirakan menelan investasi lebih dari US$400 miliar dalam tiga tahun ke depan, menandai babak baru dalam perlombaan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) global.
Dilansir Fortune.com, rencana kerja sama proyek tersebut diumumkan pada acara yang digelar di Abilene, Texas, wilayah yang dikenal sebagai Big Country. Ratusan jurnalis disambut langsung oleh CEO OpenAI Sam Altman, co-CEO Oracle Clay Magouryk, serta pejabat publik termasuk Senator Texas Ted Cruz. Kompleks pusat data seluas 800 acre di lokasi itu saat ini sudah berisi puluhan ribu GPU Nvidia mutakhir dan akan diperluas lebih jauh. Sebanyak 6.400 pekerja telah meratakan bukit dan memasang kabel serat optik sepanjang yang cukup untuk melilit Bumi 16 kali.
“Kita tidak boleh tertinggal dalam membangun infrastruktur agar revolusi ini bisa terjadi,” ujar Altman. Ia menegaskan bahwa kapasitas yang sedang dibangun belum cukup untuk melayani permintaan ChatGPT, produk unggulan OpenAI.
Proyek Stargate, yang diumumkan pada Januari lalu, ditaksir mencapai setengah triliun dolar. Selain di Abilene, lima pusat data baru akan dibangun di Texas, New Mexico, Ohio, dan satu lokasi di Midwest yang dirahasiakan. Total kapasitas akan mencapai hampir 7 gigawatt, dengan target ambisius adalah 10 gigawatt dengan nilai US$500 miliar pada akhir 2025.
Oracle menambahkan bahwa kampus Abilene akan menjadi “supercluster terbesar di dunia” saat selesai. Tiga dari lima situs baru akan dikembangkan bersama Oracle dengan nilai lebih dari US$300 miliar, sementara dua lainnya di Lordstown (Ohio) dan Milam County (Texas) digarap bersama SoftBank.
Mengutip Financial Times, ekspansi masif ini menuai kritik. Aktivis lokal menyoroti potensi polusi, konsumsi air berlebihan, dan jumlah lapangan kerja permanen yang jauh lebih sedikit dibandingkan nilai investasi. Analis energi juga memperingatkan risiko beban berlebih pada jaringan listrik dan peningkatan penggunaan bahan bakar fosil. Kasus di Dona Ana County, New Mexico, misalnya, menunjukkan penolakan warga karena isu lingkungan meski proyek menjanjikan 800 pekerjaan permanen dan 2.500 pekerjaan konstruksi.
Rencana besar ini terjadi di tengah kekhawatiran akan potensi gelembung industri AI. Altman mengakui akan ada “booms and busts”, tetapi optimistis teknologi AI akan membawa pertumbuhan ekonomi baru sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
Sehari sebelum acara, Nvidia mengumumkan investasi hingga US$100 miliar untuk mendukung infrastruktur OpenAI, menyediakan sistem GPU yang mampu menarik daya 10 gigawatt, setara dengan kebutuhan listrik 7 hingga 10 juta rumah. Model pembiayaan ini memungkinkan OpenAI membayar bertahap sesuai pertumbuhan pendapatan.
Sementara itu, Senator Ted Cruz menegaskan pentingnya Texas dalam proyek ini. “Texas adalah titik nol untuk AI. Yang dibutuhkan pusat data AI adalah energi melimpah dengan biaya rendah. Selamat datang di negara bagian besar Texas,” katanya.