6 Alasan Mengapa Ayam Cemani Jadi Ayam Termahal di Dunia

Ayam cemani adalah ras ayam lokal yang dikembangkan di wilayah Kedu, Magelang. Dikenal dengan sebutan ayam kedu, ras ayam ini memiliki warna hitam yang eksotis dan unik dari bagian bulu, paruh, hingga lidahnya.
Keunikan tersebut juga membuat banyak orang menginginkannya. Di balik tampilannya tersebut, ras ayam ini memiliki kualitas baik dan unggul dari ras lainnya. Hal tersebut juga mengakibatkan ayam cemani dijual dari harga relatif mahal dari ayam lainnya.
Berikut sejumlah alasan mengapa ayam cemani jadi ayam termahal di dunia yang menarik untuk diketahui.
1. Memiliki tampilan yang eksotis
Salah satu alasan mengapa ayam cemani jadi ayam termahal di dunia adalah keunikan yang dimilikinya. Ras ayam satu ini merupakan salah satu jenis ayam terlangka di dunia.
Pasalnya, ayam cemani memiliki tampilan warga hitam legam di seluruh tubuhnya, mulai dari bulu, paruh, tulang, hingga organ dalamnya.
Meskipun ayam cemani memiliki warna hitam pada seluruh tubuhnya, telurnya tidak jauh berbeda dengan telur biasa. Telur ayam cemani memiliki tampilan putih dan cokelat, sama seperti telur ayam kampung atau negeri.
Tampilan yang unik dan eksotis inilah yang menyebabkan harga jualnya relatif tinggi. Peminatnya berasal dari peternak hingga kolektor burung dari berbagai negara, seperti China, Taiwan, Thailand, hingga Belanda.
Dilansir video YouTube Business Insider, harga jualnya bisa mencapai 6 ribu dolar AS atau sekitar Rp99,4 juta (kurs Rp16.580 per dolar) per ekornya. Telurnya dijual dengan harga relatif mahal sekitar 16 dolar AS atau Rp265 ribu per butirnya.
2. Susah untuk dikembangbiakan
Selain keunikannya, ayam cemani dijual dengan harga fantastis dikarenakan ketersediaannya yang terbatas atau langka. Ayam cemani susah untuk dikembangbiakkan daripada ras ayam lainnya, seperti ayam negeri.
Warna hitam yang ada pada ayam cemani berasal dari hasil mutasi genetik yang dikenal dengan nama fibromelanosis. Hal tersebut yang menyebabkan sel pada ayam ini melepaskan pigmentasi hitam pada seluruh tubuh ayam.
Business Insider melaporkan bahwa untuk mendapatkan ras ayam hitam tidak mudah. Jika ayam tidak memiliki dua salinan mutasi genetik, ayam tersebut bisa memiliki karakteristik yang tidak diinginkan.
Ayam bisa berbulu putih, bantalan jari kakinya berwarna lebih terang, atau mulutnya berwarna merah.
Tidak heran, ayam jantan dengan warna hitam legam dapat dihargai sekitar 9 ribu sampai 10 ribu dolar AS atau Rp149 juta hingga Rp165 juta.
3. Membutuhkan tenaga dan uang lebih untuk perawatannya
Perawatannya juga menjadi alasan mengapa ayam cemani jadi ayam termahal di dunia. Dari segi perawatan ayamnya, peternak disarankan untuk mengamati perkembangan secara penuh waktu sehingga membutuhkan tenaga lebih.
Seorang peternak ayam cemani juga harus mempersiapkan modal yang cukup untuk merawatnya. Rachel Stewart, peternak asal Amerika Serikat mengatakan bahwa uang yang diperlukan untuk beternak ayam cemani cukup besar.
“Anda mungkin memerlukan biaya sebesar 15 ribu hingga 20 ribu dolar AS,” ungkap Stewart kepada Business Insider.
Biaya tersebut sudah termasuk sekelompok ayam berkualitas, kandang, pakan, dan kebutuhan lainnya.
Berbicara tentang pakan, Stewart memakai pakan khusus untuk menjaga kualitas ayam cemani tetap bagus.
4. Rentan pada penyakit
Penyakit dan infeksi bakteri menjadi tantangan tersendiri bagi peternak, terutama peternak ayam cemani. Pasalnya, ras ayam ini sangat rentan pada penyakit.
Jika sudah terjangkit penyakit, warna hitamnya bisa memudar dan menjadi kusam. Harga jualnya juga menjadi menurun.
Anas Arifuddin, peternak ayam cemani asal Indonesia melakukan beberapa langkah pencegahan pada penyakit, seperti menyemprot kandang dengan cairan khusus dan merancang kandang ayam lebih luas agar ayam tidak stres.
Selain itu, ia membuat racikan pakan ayam khusus untuk menjaga metabolisme ayam tetap fit. Hal tersebut juga dibantu dengan pemberian vitamin dan vaksin secara rutin pada setiap ayam cemani.
5. Tidak semua ayam memiliki kualitas bagus
Alasan mengapa ayam cemani jadi ayam termahal di dunia berikutnya adalah tidak semua ayam memiliki kualitas yang bagus. Telur yang dihasilkan belum tentu bisa tumbuh dengan baik.
Tidak sedikit telur ayam cemani yang gagal menetas karena embrionya mati atau meninggal saat masih dalam cangkang telur.
Menurut Anas, ayam cemani membutuhkan waktu sekitar 7-8 bulan untuk bisa dikatakan memiliki kualitas yang baik dan unggul. Hal tersebut diamati dari warna hitam yang dimiliki ayam cemani tersebut.
Biasanya, ayam jantan lebih banyak disukai karena memiliki jengger yang lebih lebar daripada ayam betina. Jengger ayam cemani yang tegak berdiri memiliki harga jual lebih tinggi.
6. Dipercaya membawa rezeki
Dari unsur mistisnya, beberapa orang mempercayai bahwa ayam cemani dapat membawa rezeki. Ari Kusworo, salah satu pemilik ayam cemani mengaku membeli ayam cemani seharga Rp30 juta karena percaya akan membawa keberkahan.
“Memang kalau beli ayam cemani itu entah dari anakannya atau apa, tapi rezekinya itu bertambah,” ungkap Ari kepada Business Insider.
Di tengah masyarakat Jawa, telur pertama dari seekor ayam cemani dipercaya bisa mendatangkan kesuburan. Bagi pasangan yang baru menikah, telur ayam cemani harus dimasak hingga menjadi bubuk hitam dan diminum dengan madu.
Itu dia beberapa alasan mengapa ayam cemani jadi ayam termahal di dunia dan menjadi ras ayam lokal ikonik dengan warna hitamnya. Tertarik untuk membeli jenis ayam satu ini?