Bandara Husein Sastranegara Bandung Aktif Kembali, Ini Rute dan Jadwalnya

- Bandara Husein Sastranegara Bandung kembali aktif setelah pemindahan mayoritas penerbangan ke Bandara Kertajati.
- Maskapai Susi Air membuka rute baru Bandung–Yogyakarta–Halim tiga kali seminggu untuk mendukung pariwisata dan mobilitas regional.
- Bandara ini tetap siap melayani penerbangan dengan infrastruktur yang prima, dukungan dari pemerintah kota, dan rencana pembukaan rute tambahan.
Bandung, FORTUNE - Bandara Husein Sastranegara Bandung aktif kembali dan menunjukkan denyut aktivitasnya. Setelah lama dianggap ‘mati suri’ akibat pemindahan mayoritas penerbangan ke Bandara Kertajati, bandara kebanggaan warga Bandung ini resmi kembali melayani penerbangan komersial terbatas.
General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Husein, Indra Crisna Seputra, menegaskan bahwa sejak awal tidak pernah ada keputusan resmi mengenai penutupan total Bandara Husein. Operasional bandara tetap berjalan sesuai regulasi yang berlaku, khususnya untuk penerbangan pesawat propeller, serta penerbangan militer, medis, dan charter.
“Bandara Husein belum pernah tutup. Kami masih menjalankan operasional seperti biasa, meski dibatasi jenis pesawat dan rutenya sesuai peraturan pemerintah,” jelas Indra dalam keterangan resminya.
Rute baru dukung pariwisata dan mobilitas regional
Sejak Juli 2025, maskapai Susi Air resmi membuka rute baru Bandung–Yogyakarta–Halim. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya reaktivasi Bandara Husein. Penerbangan dilakukan tiga kali seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat, menggunakan pesawat jenis Karavan.
Jadwal keberangkatan dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta dimulai pukul 12.00 WIB, sementara penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara berlangsung pukul 14.00 WIB. Harga tiket rute ini dipatok sebesar Rp1.750.000 per penumpang.
Indra menyebut rute baru ini merupakan bentuk nyata bahwa maskapai masih memiliki kepercayaan terhadap potensi Bandara Husein.
“Ini membuktikan bahwa masih ada kepercayaan dari maskapai untuk terbang dari dan ke Bandara Husein. Kami dari operator memastikan bahwa seluruh fasilitas, baik keamanan, keselamatan, maupun layanan, tetap sesuai regulasi yang berlaku,” ujarnya.
Sebelumnya, Bandara Husein juga melayani rute Pangandaran–Bandung–Halim sebanyak tiga kali seminggu, menggunakan pesawat ATR 72, sebagai bentuk komitmen menjaga konektivitas regional.
Infrastruktur tetap siap
Meskipun saat ini Bandara Husein hanya melayani sebagian kecil dari total kapasitas sebelumnya, Indra memastikan bahwa seluruh fasilitas bandara tetap dalam kondisi prima.
“Runway kami dalam kondisi baik, terminal tetap dingin, bersih, dan siap digunakan kapan saja. Kami merawat semua elemen secara berkala,” ujarnya.
Bandara ini tetap mengedepankan prinsip 3S1C (Safety, Security, Services, dan Compliance) dalam seluruh aktivitasnya. Hal ini menunjukkan keseriusan pengelola dalam menjaga kualitas layanan dan kesiapan jika sewaktu-waktu volume penerbangan meningkat.
Sebelum adanya peralihan ke Bandara Kertajati pada Oktober 2023, Bandara Husein aktif melayani hingga delapan rute komersial, termasuk penerbangan ke Denpasar, Medan, Balikpapan, Singapura, dan Kuala Lumpur dengan pesawat jet seperti Airbus A320 dan Boeing 737.
Dukungan pemerintah kota
Wali Kota Bandung, Farhan, menyambut positif kembalinya penerbangan reguler di Bandara Husein. Ia menyebut kehadiran Susi Air sebagai langkah awal strategis dalam menghidupkan kembali aktivitas penerbangan dari dan ke Kota Bandung.
"Kehadiran penumpang secara bertahap diharapkan bisa memancing permintaan terhadap penerbangan dengan pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A320 atau Boeing 737," ungkap Farhan.
Ia juga mengusulkan pembukaan rute tambahan yang memiliki waktu tempuh maksimal 1,5 jam, seperti ke wilayah Jawa Tengah atau Sumatera, guna memperluas konektivitas dan potensi pasar penumpang.
Indra memastikan bahwa jika pemerintah suatu saat mengizinkan kembalinya penerbangan jet ke Bandara Husein, maka seluruh infrastruktur dan sumber daya manusia sudah siap. Tidak hanya untuk rute domestik, tetapi juga potensi internasional seperti yang pernah dijalankan sebelumnya.
“Dan kapan pun kita siap, bila mana diperlukan untuk kembali ke pesawat jet, semua tentunya masih siap,” tegasnya.
Meskipun jumlah penumpang saat ini belum kembali seperti masa sebelum 2023, bahkan sempat turun dari 2.000–4.000 penumpang per hari menjadi hanya sekitar lima orang per hari, Bandara Husein Sastranegara tidak pernah berhenti beroperasi.
Dengan komitmen layanan, kesiapan infrastruktur, dan dukungan dari pemangku kepentingan, bandara ini tetap menjadi aset strategis transportasi udara Kota Bandung yang siap bangkit kembali kapan pun diperlukan.