BEEF Ekspansi ke Peternakan Sapi-Kerbau, Investasi Rp319,3 Miliar

Jakarta, FORTUNE - Emiten milik Asia Agri International, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), berencana melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah sektor, di antaranya: peternakan sapi dan kerbau hingga pergudangan. Investasinya mencapai Rp319,37 miliar.
Komposisi sumber dana ekspansi BEEF adalah Rp191,63 miliar (60 persen) dari fasilitas kredit perbankan dan Rp127,75 miliar (40 persen) dari modal sendiri. Perseroan mengalokasikan dana itu untuk pengadaan sapi, bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan; cold storage; serta kerbau dan peralatan kantor.
"Dalam hal ini perseroan telah memiliki 77 orang sumber daya manusia yang dinilai cukup kompeten dan telah memiliki pengalaman untuk pelaksanaan kegiatan dalam bidang aktivitas tersebut," kata manajemen, dikutip dari prospektus, Kamis (13/11).
BEEF mengajukan ekspansi ke 5 bidang usaha baru, yakni kegiatan pembibitan dan budidaya sapi perah; pembibitan dan budidaya kerbau potong; perdagangan besar binatang hidup; perdagangan besar susu dan produk susu; serta perdagangan dan penyimpanan.
Hal yang melandasi ekspansi itu, salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam keterbukaan, manajemen BEEF menyebut, pemerintah meminta perseroan berpartisipasi untuk usaha sapi perah serta usaha turunannya.
Sementara itu, penambahan usaha penggemukan kerbau dilakukan karena perseroan melihat peluang di tengah tren konsumsi masyarakat terhadap daging kerbau.
Lalu, untuk ekspansi ke aktivitas cold storage secara komersil, BEEF telah memiliki fasilitas cold storage di Subang. Itu termasuk dalam lokasi utama kegiatan peternakan sapi perseroan, yang luasnya mencapai sekitar 21 hektare. Kapasitas produksi fasilitas itu adalah 7 ton per hari, dengan kapasitas cold storage sebesar 150 ton. Fasilitas itu juga akan digunakan untuk penggemukan kerbau," kata manajemen.
BEEF pun telah bermitra dengan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU HPT) di Manggala, Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah dengan lokasi ketinggian 700 mdpl. Perseroan menyewa lahan dari pihak tersebut.
"Dampak dari penambahan kegiatan usaha, rasio profitabilitas seperti gross margin, operating profit margin, dan net profit margin mengalami peningkatan, yang menunjukkan adanya efisiensi operasional dan kontribusi pendapatan tambahan dari aktivitas baru tersebut," kata manajemen BEEF.
Setelah ekspansi, perseroan memproyeksikan dapat membukukan pendapatan senilai Rp83,33 miliar dan laba bersih senilai Rp15,36 miliar pada 2026; serta pendapatan senilai Rp180,76 miliar dan laba bersih sejumlah Rp90,49 miliar.















