Perspektif East Ventures terhadap Iklim Dunia Investasi Indonesia
Tahun 2023 diawali dengan ancaman resesi
Jakarta, FORTUNE - Tak terasa, kita sudah berhasil melewati masa-masa pandemik selama kurang lebih 3 tahun. Tapi faktanya, mau tak mau kita juga akan dihadapkan pada resesi yang selalu mengintai. Hal ini tentu sangat dirasakan oleh para pelaku bisnis, khususnya para investor. Lalu, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana tentang prospek bisnis dan investasi pasca pandemik dan juga di masa depan nantinya?
Secara eksklusif, FORTUNE Indonesia sudah merangkum jawabannya lewat diskusi sesi “A Look Ahead: 2023 and Beyond” di acara FORTUNE Indonesia Summit (FIS) 2023 (15/3). Tak tanggung-tanggung, di sesi ini langsung menghadirkan ketiga pembicaa kompeten di bidang ini, sebut saja Roderick Purwana (Managing Partner East Ventures), Ilham A. Habibie (Komisaris Utama Ilthabi Rekatama & Ketua Dewan TIK Nasional), dan juga Maudy Ayunda (Educator, Kreator & Angel Investor).
Lebih lengkap lagi, topik mengenai prospek bisnis dan investasi ini disambung di hari kedua (16/3) tepatnya dalam diskusi sesi “Change the World for the Better Planet” bersama dengan Avina Sugiarto selaku Partner East Ventures. Kira-kira, bagaimana point of view para pembicara akan prospek investasi?
Investor harus selektif lagi di tengah fenomena tech winter
Belakangan, fenomena tech winter tengah ramai diperbincangkan khususnya dalam dunia industri perusahaan teknologi. Sebenarnya hingga awal tahun 2022 lalu pun kiprah industri berbasis teknologi selalu mengalami kenaikan. Tapi memasuki tahun lalu, perekonomian global mengalami perubahan secara drastis. Alhasil, beberapa startup di tanah air mengalami cashflow akibat pendanaan dari investor yang merosot.
Seperti yang kita ketahui bersama, beberapa startup berbasis digital teknologi mulai kolaps dan bahkan gugur satu per satu. Menurut Roderick, investor saat ini pun semakin selektif lagi dalam melakukan investasi, khususnya dalam persoalan risiko serta valuasi.
Pengembangan SDM sebagai poin penting
Di sisi lain, ternyata ketiga pembicara ini memiliki kesamaan dalam perspektif mereka. Ketiganya meyakini bahwa dalam menyiasati peluang dan juga tantangan di masa yang akan datang, tentu harus diiringi dengan kemampuan atau skill SDM yang lebih matang. Ini tidak hanya berlaku untuk sektor teknologi, di mana para SDM diharapkan bisa menggunakan dan memaksimalkan kecanggihan teknologi yang ada, tetapi ini juga berlaku untuk semua sektor.
Mungkin, selama ini kita (Indonesia) terlalu ‘dininabobokan’ oleh SDA kita yang begitu kaya, sampai-sampai kita melupakan fokus kita pada SDM yang akan mengelolanya. Ikut menambahkan, Roderick juga menyebutkan segi infrastruktur pun juga perlu ditingkatkan selain juga harus berfokus pada pengembangan SDM kita.
Dorong investasi keberlanjutan, ESG sudah menjadi DNA bagi East Ventures
Masih membahas seputar dunia investasi, Avina Sugiarto (Partner East Ventures) pun ikut angkat suara terkait perkembangan ESG yang juga menjadi sebuah standar perusahaan dan praktik investasinya. Melalui sesi “Change the World for the Better Planet” di hari kedua FIS 2023 (16/3), Avina mengungkapkan bahwa ESG memang sudah menjadi DNA bagi East Ventures bahkan sejak dibentuk di tahun 2009 lalu.
Ia melanjutkan bahwa di era teknologi seperti sekarang, teknologi juga pasti sangat bisa memberi dampak yang positif terhadap lingkungan. East Ventures meyakini bahwa ESG akan terus menjadi poin penting dan tidak hanya untuk profit perusahaan semata, tetapi juga untuk menyeimbangkan sistem tata kelola perusahaan yang efektif.
Bentuk dukungan East Ventures pada perusahaan yang fokus pada climate impact
Secara eksklusif, Avina menyebutkan bahwa East Ventures sebagai perusahaan modal ventura juga berfokus salah satunya bagi company ataupun founders yang memiliki concern pada aspek ESG dan praktek berkelanjutan. East Ventures meyakini bahwa impact yang terjalin ini tidak hanya untuk perusahaan tetapi juga untuk bidang lainnya.
Sebagai bagian dari kepedulian terhadap lingkungan, East Ventures bersama dengan Temasek Foundation menghadirkan Climate Impact Innovations Challenge, sebuah platform yang akan mengajak para inovator Indonesia untuk bersama-sama memberikan ide terbaiknya guna memerangi perubahan iklim.
Nantinya, para inovator yang berpartisipasi akan bersaing untuk memperebutkan total hadiah senilai Rp10 miliar. Tidak hanya itu, mereka juga akan mendapatkan manfaat seperti menerima paparan global, akses ke investor, serta banyak keuntungan dan fasilitas lainnya. Informasi selengkapnya bisa diakses melalui website www.climateimpactinnovations.com. (WEB)