Jakarta, FORTUNE – Mercedes-Benz Pension Trust atau lembaga atau badan pengelola dana pensiun milik Mercedes-Benz Group (dahulu Daimler AG) akan menjual kepemilikannya di Nissan Motor senilai US$346 juta, atau setara 3,8 persen saham, menurut juru bicara perusahaan, Senin (25/8). Langkah ini menambah tekanan pada harga saham Nissan.

Dilansir dari Reuters, Nissan, produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, menghadapi sejumlah tekanan yang mempengaruhi bisnisnya, mulai dari tarif dari Amerika Serikat, restrukturisasi, serta penurunan volume penjualan yang berkontribusi terhadap turunnya harga saham perusahaan hingga 24 persen sepanjang tahun ini.

Penjualan saham tersebut mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek rencana pemulihan Nissan, yang mencakup penutupan beberapa pabrik di Jepang maupun luar negeri untuk memangkas biaya dan mengembalikan keuntungan.

Menurut juru bicara Mercedes, kepemilikan saham Nissan yang dipindahkan ke aset dana pensiun pada 2016 itu tidak memiliki nilai strategis. Penjualan sisa saham 3,8 persen tersebut merupakan bagian dari pembersihan portofolio.

Nissan belum memberikan komentar terkait langkah ini. Sebelumnya, pada awal 2021, Nissan menjual 1,5 persen sahamnya di Mercedes (ketika masih bernama Daimler AG) untuk membantu mengatasi kesulitan keuangan.

Saham Nissan akan ditawarkan dengan harga antara 337,5 yen hingga 345 yen per saham, atau dengan diskon 4,96 hingga 7,02 persen dibanding harga penutupan terakhir pada Senin sebesar 363 yen per saham, menurut dokumen penawaran.

Penetapan harga dijadwalkan dilakukan sebelum Bursa Saham Tokyo dibuka pada hari ini, dengan penyelesaian transaksi diperkirakan pada Kamis depan.