BUSINESS

Ambisi Greens Transformasi Sistem Pangan Indonesia

Greens raih pendanaan pre-seed dari East Ventures.

Ambisi Greens Transformasi Sistem Pangan IndonesiaErwin Gunawan, Co-Founder & Chief Business Officer dan Geraldi Tjoa, Co-Founder & Chief Product Officer/Dok. Greens
02 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan rintisan teknologi pangan terpadu, Greens, mengumumkan telah memperoleh pendanaan pre-seed dengan nominal yang tidak diungkapkan. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, dengan partisipasi dari investor lainnya.

Greens bercita-cita mentransformasikan sistem pangan Indonesia dengan menghadirkan teknologi pangan terintegrasi. Greens menghadirkan solusi ekosistem makanan hiperlokal baru, di mana masyarakat dapat mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi yang ditanam dan dipanen di tempat, serta menggunakan 90 persen lebih sedikit air, 70 persen lebih sedikit lahan, dan tanpa proses perpindahan jarak dari tahap penanaman hingga menjadi makanan. 

Greens memiliki produk bernama Greens pod, diklaim dapat mencegah kehilangan sumber pangan, menjaga sumber nutrisi dan memprediksi hasil panen dengan cara:

  • Mengatur suhu udara di ruangan,
  • menjaga kelembaban udara, dan
  • mengatur pencahayaan.

Produk tersebut memanfaatkan sistem penanaman dalam ruangan yang menggunakan teknologi blockchain, artificial intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).

Greens juga menciptakan platform teknologi dengan jaringan blockchain yang akan digunakan secara paralel di dunia nyata maupun  di metaverse, dan telah berhasil membangun teknologi CEA (Controlled Environment Agriculture) portabel pertamanya di blockchain dengan beberapa algoritma tanam.

Di Indonesia, sebanyak 48 juta metrik ton makanan terbuang secara percuma setiap tahunnya, sebagian besar karena pemrosesan, penyimpanan, transportasi, dan penjualan hasil pangan yang tidak efisien. Sebagai negara dengan sumber daya pertanian yang melimpah, Indonesia memiliki risiko erosi tanah yang sangat tinggi.

Hal ini mengancam ketahanan pangan karena kurangnya kandungan organik di dalam tanah, di mana akan merusak hasil panen, yang dapat berujung pada berbagai masalah terkait kekurangan gizi bahkan kelangkaan pangan.

Selain itu, berdasarkan skor kualitas dan keamanan sistem pengendalian pangan, Indonesia menduduki peringkat 7 dari 9 negara ASEAN pada tahun 2020. Beberapa hal ini merupakan masalah yang terus berlanjut dan saling berkaitan dalam sistem pangan Indonesia. Permasalahan yang berkelanjutan ini menjadi pendorong bagi para pendiri Greens untuk memajukan transformasi sistem pangan di Indonesia.

Rencana penggunaan dana investasi

Andi Sie, Chief Executive Officer Greens, mengatakan pihaknya akan mengalokasikan dana ini untuk membangun ekosistem desentralisasi pangan dalam 2 tahap. Tahap 1 akan berfokus untuk mengaktifkan ekosistem makanan hiperlokal dengan membuat jaringan cloud untuk outlet makanan hiperlokal yang terhubung dengan platform Greens.

Selanjutnya, tahap 2 akan berfokus pada Meta Farming yang akan memungkinkan masyarakat untuk menanam makanan di metaverse baik untuk dikonsumsi pribadi maupun dijual. Greens bertujuan untuk menghadirkan kesetaraan pangan untuk semua masyarakat melalui meta farming.

“Kami percaya dukungan ini akan menjadi bukti kuat dari solusi dan misi Greens. Makanan adalah kebutuhan pokok setiap orang, dan kami yakin solusi Greens dapat meningkatkan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui kebutuhan terdekat masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (2/8).

Saat ini, solusi Greens telah berkontribusi pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB; dengan beberapa dampak utama termasuk: Tujuan No 1 & 2 dengan mendukung masyarakat dalam menanam makanan mereka sendiri melalui platform, No 3 dengan menyediakan mikronutrien esensial, No 6 dengan menggunakan 90 persen lebih sedikit air dan tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya untuk pertanian, dan lain-lainnya.

Melisa Irene, Partner East Ventures, mengatakan Greens dapat membantu mengurangi inefisiensi distribusi makanan dengan mendekatkan jarak antara tempat makanan ditanam dan dipanen, 

“Kami senang menyambut Greens sebagai bagian dari portofolio East Ventures dan mendukung penuh misi Greens untuk melokalisasi produksi pangan guna meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan sistem pangan di Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, pada Juli 2022 Greens, menggandeng perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), E-Tech Holding Company, untuk mendukung ketahanan pangan di kedua negara dan mengeksplorasi kerja sama dengan para investor dari UEA.

Startup yang didirikan sejak 2019 ini juga berencana untuk meluncurkan Greens Outlet, outlet hiperlokal pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta, pada Oktober 2022.

Related Topics