Dharma Polimetal (DRMA) Operasikan PLTS Berkapasitas 4.850 kWp

- PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memasang PLTS di pabriknya dengan total kapasitas 4.850 kWp.
- PLTS tersebut mampu menghasilkan listrik sekitar 7,88 GW per tahun, setara dengan 20% dari total konsumsi listrik di seluruh pabrik dan kantor DRMA.
- DRMA menargetkan pemanfaatan maksimal seluruh area atap pabrik untuk instalasi PLTS guna menekan emisi karbon hingga 6.135 ton CO₂ per tahun.
Jakarta, FORTUNE - Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) pasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah pabriknya guna mendukung tercapainya target net zero carbon.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, mengatakan total kapasitas terpasang untuk pengoperasian PLTS mencapai 4.850 kWp di berbagai fasilitas produksinya. Dari total kapasitas tersebut, 4.662 kWp menggunakan sistem off-grid dan 188 kWp on-grid, yang dipasang di sejumlah pabrik utama DRMA.
"Dengan beroperasinya PLTS ini, DRMA mampu menghasilkan listrik sekitar 7,88 GW per tahun, setara dengan 20 persen total konsumsi listrik di seluruh pabrik dan kantor DRMA," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (1/9).
Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan, DRMA menargetkan pemanfaatan maksimal seluruh area atap pabrik untuk instalasi PLTS. Penerapannya mempertimbangkan sejumlah faktor teknis, seperti kekuatan struktur atap, potensi hambatan fisik, dan tingkat paparan sinar matahari yang optimal.
PLTS ini diproyeksikan mampu menekan emisi karbon hingga 6.135 ton CO₂ per tahun atau setara dengan kemampuan serapan 292.131 pohon. Inisiatif ini menjadi wujud nyata komitmen DRMA dalam mendukung target nasional pengurangan emisi gas rumah kaca sekaligus berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Hingga 2026, perusahaan menargetkan tambahan sekitar 1 MWp, dengan rencana peningkatan bertahap hingga mencapai kapasitas optimal yang tersedia.
“Dengan inisiatif energi terbarukan yang dijalankan, DRMA optimistis dapat berkontribusi terhadap terciptanya masa depan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Irianto.
DRMA juga berpaya menjaga kinerja keuangan perseroan. Sepanjang semester I-2025, DRMA mencatatkan penjualan sebesar Rp2,7 triliun, tumbuh 8,6 persen secara tahunan. Sementara laba bersih sebesar Rp245 miliar, tumbuh 1,4 persen.