Didukung Astra dan Djarum, Ini Strategi Pertumbuhan Hermina (HEAL) ke Depan

Jakarta, FORTUNE - Usai masuknya grup Astra dan grup Djarum sebagai pemegang saham strategis, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) langsung menyiapkan strategi pertumbuhan baru yang bertumpu pada dua pilar utama: sinergi kolaborasi dengan investor baru dan ekspansi organik berkelanjutan.
Wakil Direktur Utama HEAL, Yulisar Khiat, menyatakan masuknya kedua konglomerat tersebut akan mendorong kemitraan strategis, meningkatkan kualitas, serta efisiensi layanan pada seluruh jaringan Hermina Group.
“Kolaborasi yang akan kami tingkatkan tentunya akan saling bersinergi, saling mendukung agar pelayanan kesehatan yang bisa diberikan oleh Hermina Hospital Group kepada partner-partner strategis kami akan kami prioritaskan dan kami bantu lebih berkualitas dan lebih efisien tentunya,” ujar Yulisar dalam paparan publik HEAL, Rabu (10/9).
Sebagai konteks, grup Astra, melalui unit usahanya PT Astra Healthcare Indonesia (AHI), telah meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya di HEAL menjadi 10 persen atau setara 1,53 miliar lembar saham. Akumulasi ini dilakukan salah satunya melalui dua kali pembelian pada 25 Juli dan 31 Juli 2025 dengan total nilai transaksi mencapai Rp492,56 miliar.
Sementara itu, grup Djarum melalui entitas investasinya, PT Dwimuria Investama Andalan (DIA), telah lebih dulu masuk dengan membeli 559,18 juta lembar saham HEAL senilai Rp1,04 triliun pada 25 Juni 2025. Transaksi ini membuat porsi kepemilikan kelompok usaha tersebut di HEAL menjadi sekitar 3,6 persen.
Selain mengandalkan sinergi, HEAL juga melanjutkan strategi pertumbuhan organiknya dengan membangun dua rumah sakit baru pada tahun ini. Kedua rumah sakit tersebut berlokasi di Badung, Bali, dan Salatiga, Jawa Tengah, yang masing-masing akan berkapasitas 100 tempat tidur dengan klasifikasi tipe C.
"Sesuai rencana awal, rumah sakit tersebut akan mulai beroperasi pada akhir November atau awal Desember 2025," demikian keterangan perusahaan.
Di sisi layanan, perseroan juga berfokus memperbaiki kualitas pelayanan dengan merekrut konsultan untuk membenahi proses bisnis, mulai dari IGD, rawat jalan, rawat inap, hingga proses kepulangan pasien.
Inisiatif ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan perseroan pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini, sekaligus mendukung tercapainya target komposisi 40 persen pasien eksekutif pada 2026.