BUSINESS

Hadapi Pelemahan Rupiah, Ini Strategi Prodia untuk Kejar Target 2024

Terapkan sistem kontrak untuk bahan baku dan alat.

Hadapi Pelemahan Rupiah, Ini Strategi Prodia untuk Kejar Target 2024Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty saat paparan publik di kantornya, Jakarta, Kamis (18/4). (Eko Wahyudi/ FORTUNE Indonesia)
by
19 April 2024

Fortune Recap

  • PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) siap meminimalisir dampak pelemahan nilai tukar rupiah melewati Rp16.000 per dolar AS.
  • Direktur Utama Dewi Muliaty berdiskusi dengan bidang operasional perseroan untuk melihat dampak jangka panjang pelemahan rupiah terhadap bahan baku dan peralatan kesehatan.
  • Prodia masih mengandalkan impor alat kesehatan, sehingga anjloknya nilai tukar rupiah dikhawatirkan akan meningkatkan beban perseroan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten layanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA), tengah menyiapkan strategi guna meminimalisir dampak pelemahan nilai tukar rupiah yang telah melewati Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan adanya pelemahan rupiah, Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan telah berdiskusi dengan bidang operasional perseroan dalam melihat dampak jangka panjang apabila situasi depresiasi mata uang domestik ini terus berlanjut.

Dia mengatakan bahwa Prodia saat ini menggunakan bahan baku dan peralatan kesehatan dengan sistem kontrak dalam rentang lima tahun dengan volume besar. Dengan begitu, perseroan mengalami dampak minimal pelemahan rupiah dalam jangka pendek.

"Setiap kontrak yang lima tahun ini, biasanya ada range dari berapa kurs yang akan dikembangkan dalam harga rupiah, karena transaksi harus dalam rupiah," ujar Dewi dalam acara Public Expose, Kamis (18/4).

Menimbang sebagian besar alat kesehatan Prodia saat ini masih mengandalkan impor, anjloknya nilai tukar rupiah dikhawatirkan akan berdampak terhadap meningkatnya beban perseroan.

Dia berharap beberapa kontrak kerja sama perusahaan masih dalam rentang kurs yang ada sekarang. Dewi juga meminta kepada jajarannya untuk mengecek apakah sudah ada kontrak yang rentang kursnya di atas Rp16.000. Jika ada, perusahaan harus melakukan proses renegosiasi.

"Tapi sampai saat ini, para vendor yang bekerja sama dengan kami belum ada satu pun yang mengajukan kenaikan harga," ujarnya.

Kendati belum merasa terpengaruh dalam jangka pendek, Dewi berharap pelemahan rupiah tidak akan berlangsung lama.

Untuk mendorong pertumbuhan pendapatan pada 2024, Prodia akan mengimplementasikan strategi bisnis dengan mendorong pendekatan kepada pelanggan, baik kepada konsumen maupun antar-perusahaan.

PRDA juga akan mengoptimalkan layanan Prodia Anywhere Services, ekspansi layanan klinik dan outlet, serta meningkatkan kontribusi transaksi digital.

Related Topics