Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

ESSA Siapkan Capex hingga US$20 Juta di 2026, Ini Alokasinya

Fasilitas manufaktur ESSA. (Dok. ESSA).
Fasilitas manufaktur ESSA. (Dok. ESSA).

Jakarta, FORTUNE - Emiten energi dan kimia, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA), mengalokasikan belanja modal sekitar US$10 juta-US$20 juta pada 2026.

Belanja modal itu akan perseroan gunakan untuk mendukung operasional bisnis yang sudah ada, terutama untuk pemeliharaan fasilitas LPG dan amonia. Karena itulah, jumlahnya tak begitu besar.

Sementara itu, proyek-proyek baru seperti blue ammonia belum membutuhkan pendanaan dari belanja modal di 2026. "[Proyek-proyek baru] masih dalam pengembangan," Direktur ESSA, Prakash Bumb dalam paparan publik, Rabu (3/12).

Pengembangan proyek blue ammonia ESSA memasuki studi kelayakan Zona A, yang mencakup fasilitas permukaan dan integritas sumur.

Setelah itu, perseroan akan melakukan validasi studi tersebut oleh konsultan internasional. Selepas itu, ESSA baru akan memfinalisasi lokasi injeksi sumur serta perizinan yang dibutuhkan.

"Kami juga sedang dalam proses pemilihan kontraktor EPC, pembiayaan proyek, aktivitas pengeboran, dan konstruksi sumur, serta menyiapkan commissioning sebagai tahap akhir," kata Corporate Secretary ESSA, Shinta D.U. Siringoringo.

Sebelumnya, proyek blue ammonia ESSA telah melalui 3 tahap, yakni: penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan JOGMEG, Mitsubishi, dan Institut Teknologi bandung; studi kelayakan zona B dan C; dan pengukuran emisi gas rumah kaca bersama JGC.

Selain proyek itu, ESSA juga tengah mengerjakan proyek SAF (System Aviation Fuel), melalui PT ESA SAF Makmur. Kapasitas produksinya direncanakan sekitar 200.000 ton per tahun, dengan bahan baku minyak jelantah (used cooking oil) dan tersertifikasi ISCC CORCIA.

Tahapan yang sudah perseroan selesaikan antara lain: pemilihan teknologi HEFA serta feedstock aggregator utama. "Selanjutnya, kami akan melakukan studi pre-feed untuk menentukan lahan, memilih vendor teknologi, dan mengadakan studi desain teknik dasar, feed study, pemilihan kontraktor EPC, serta pembiayaan dan persiapan operasional sebagai fokus utama ke depan," kata Shinta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Business

See More

ESSA Siapkan Capex hingga US$20 Juta di 2026, Ini Alokasinya

04 Des 2025, 07:45 WIBBusiness