Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Laba dan Pendapatan ESSA Industries Kompak Turun pada Kuartal III-2025

Fasilitas PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA). (Dok. ESSA).
Fasilitas PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA). (Dok. ESSA).
Intinya sih...
  • Pendapatan ESSA Industries turun 12,93 persen (YoY) menjadi US$200,3 juta pada kuartal III-2025.
  • Penjualan amonia ke Genesis Corporation turun 13,52 persen (YoY) menjadi US$169,96 juta.
  • Harga amonia menunjukkan tren pemulihan pada kuartal III-2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) mencatatkan penurunan kinerja pada seluruh lini bisnis pada kuartal III 2025. Pendapatan ESSA turun 12,93 persen (YoY) menjadi US$200,3 juta. 

Merujuk pada laporan keuangan selama 9 bulan pertama 2025, pendapatan ESSA mayoritas berasal dari penjualan amonia pada pihak berelasi, yang turun 13,52 persen (YoY) menjadi US$169,96 juta, dari US$196,53 juta.

Sementara penjualan elpiji dan jasa pengolahan kepada pihak ketiga juga turun masing-masing sebesar 9,82 persen (YoY) dan 5,83 persen (YoY) menjadi US$27,84 juta dan US$2,54 juta.

Secara spesifik, penjualan amonia ke Genesis Corporation turun 13,52 persen (YoY) menjadi US$169,96 juta. Sementara, penjualan LPG pada Pertamina Patra Niaga turun 9,82 persen (YoY) menjadi US$27,84 juta.

Penurunan ini mendorong pelemahan laba bersih sebesar 36,53  persen (YoY) dari US$33,56 juta menjadi US$21,30 juta pada kuartal III 2025.

Presiden Direktur dan CEO ESSA, Kanishk Laroya, menyatakan bahwa penurunan harga amonia sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi tantangan bagi perseroan. Sementara harga LPG juga mengalami penurunan sebesar 2 persen secara tahunan.

Meski demikian, harga amonia menunjukkan tren pemulihan pada kuartal III 2025, sementara harga LPG belum menunjukkan tren pemulihan.

“Harga amoniak juga menunjukkan tren pemulihan (naik 7 persen QoQ) pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal sebelumnya, dan kami terus melihat penguatan harga memasuki kuartal keempat,” tuturnya dalam siaran pers, Kamis (23/10).

Dalam keterangannya, perseroan menyatakan bahwa fasilitas produksi amonia mencapai tingkat utilisasi sebesar 113 persen selama sembilan bulan pertama tahun 2025, didukung oleh 9,1 juta jam kerja aman tanpa lost time injury (LTI). Gangguan pasokan gas hulu untuk fasilitas amonia juga telah sepenuhnya terselesaikan pada akhir kuartal II 2025.

Sementara itu, kilang LPG mencatatkan tingkat ketersediaan fasilitas sebesar 99,7 persen selama sembilan bulan pertama 2025.

Ke depan, ESSA memperkuat komitmen dalam menjadi pelopor dalam transisi menuju masa depan yang lebih bersih. Perseroan tengah mempersiapkan langkah transformasi untuk mengubah fasilitas amonia yang ada menjadi rendah karbon, dengan target menangkap dan menyimpan 1 juta ton CO2 per tahun.

Selain itu, melalui entitas anaknya, PT ESSA SAF Makmur (ESM), ESSA telah mengembangkan fasilitas produksi greenfield untuk memproduksi hingga 200.000 metrik ton sustainable aviation fuel (SAF) per tahun.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Market

See More

Lanjut Buyback, Bukalapak (BUKA) Gunakan Sisa Dana Rp420,79 Miliar

23 Okt 2025, 17:01 WIBMarket