Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Forever 21 Bangkrut Lagi, Apa Sebabnya ?

ilustrasi bangkrut (pexels.com/Nicola Barts)
Intinya sih...
  • Forever 21 mengajukan kebangkrutan Bab 11 untuk kedua kalinya dalam enam tahun terakhir, disebabkan menurunnya jumlah pengunjung ke mal dan ketatnya persaingan dari toko online.
  • Dokumen kebangkrutan memperkirakan aset perusahaan sekitar US$100 juta sampai US$500 juta, dengan utang mencapai US$1 miliar sampai US$10 miliar. Jika penjualan aset berhasil, toko dan situs web di Amerika akan tetap buka.
  • Forever 21 didirikan pada 1984 di Los Angeles, populer di kalangan remaja karena pakaian modis dan terjangkau. Saat ini dimiliki oleh Catalyst Brands hasil penggabungan antara Sparc Group dan JC Penney.

Jakarta, FORTUNE - Forever 21, peritel fast fashion asal Amerika Serikat, kembali mengajukan kebangkrutan (Bab 11) untuk kedua kalinya dalam enam tahun terakhir. Menurunnya jumlah pengunjung ke mal dan kian ketatnya persaingan dari toko online menjadi penyebab utama bangkrutnya perusahaan.

Dilansir dari Reuters, perusahaan ini belum berhasil menemukan pembeli untuk sekitar 350 tokonya di Amerika Serikat, yang berarti toko-toko itu bisa segera ditutup. Meski bangkrut, nama dan hak cipta Forever 21 masih dimiliki oleh Authentic Brands Group, sehingga meski cara operasionalnya berubah, merek itu mungkin masih ada di masa depan.

Pada 2019, Forever 21 pernah mengalami kebangkrutan sebelum akhirnya diakuisisi oleh Sparc, perusahaan kerja sama Authentic Brands Group dan operator mal Simon Property Group.

Saat ini, perusahaan melakukan penjualan dengan diskon besar-besaran di toko-tokonya dan sedang menjalani proses penjualan aset di bawah pengawasan pengadilan.

Berpeluang tetap buka

Menurut dokumen kebangkrutan, aset perusahaan diperkirakan bernilai antara US$100 juta sampai US$500 juta, sementara utang perusahaan ini ditaksir mencapai US$1 miliar sampai US$10 miliar. Jumlah kreditornya antara 10.001 hingga 25.000 orang.

Jika proses penjualan aset berhasil, Forever 21 akan tetap membuka toko dan situs webnya di Amerika, sedangkan toko internasionalnya tidak akan terkena dampak.

Perusahaan ini sekarang dimiliki oleh Catalyst Brands, yang merupakan hasil penggabungan antara Sparc Group dan JC Penney. Sementara Authentic Brands Group masih memegang hak atas nama dan merek Forever 21.

Forever 21 didirikan di Los Angeles pada 1984 oleh seorang imigran Korea Selatan. Pada masa kejayaannya, toko ini sangat populer di kalangan remaja karena menyediakan pakaian yang modis dan terjangkau. Pada tahun 2016, Forever 21 memiliki sekitar 800 toko di seluruh dunia, termasuk 500 toko di Amerika Serikat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us