Jakarta, FORTUNE - Operator bandara, PT Angksa Pura II (Persero) dan United States Trade and Development Agency (USTDA) menjajaki kerja sama pengembangan infrastruktur dan layanan bandara.
USTDA (Badan Perdagangan dan Pengembangan AS) merupakan lembaga asal Amerika Serikat yang mendukung pengembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin memaparkan saat ini AP II memiliki lini bisnis utama sebagai operator 20 bandara, yang didukung anak usaha di bidang properti dan infrastruktur, kargo, ground handling, bisnis lounge penumpang pesawat, dan lain sebagainya.
“AP II saat ini operator bandara terbesar di Indonesia yang mengelola 20 bandara, dengan pangsa pasar lalu lintas penerbangan mencapai 45,6 persen,” ujar Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Senin (15/5).
Salah satu bandara yang dikelola AP II adalah Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang) yang merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia.
“Pengembangan yang dilakukan saat ini di Bandara Soekarno-Hatta termasuk antara lain revitalisasi terminal penumpang yang ada, dan ke depannya adalah pembangunan Terminal 4 untuk dapat melayani lebih dari 120 juta penumpang per tahun dalam jangka panjang,” ujarnya.
Saat ini Bandara Soekarno-Hatta memiliki tiga terminal yakni Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3 dengan jumlah penumpang yang dilayani tertinggi adalah 112 juta penumpang/tahun sebelum pandemi COVID-19.
Dari sisi udara (air side), Bandara Soekarno-Hatta menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang diperkuat dengan 3 runway, sama halnya beberapa bandara internasional lain seperti di Bandara Seattle-Tacoma (Seattle), Bandara Phoenix-Sky Harbor (Phoenix) dan Bandara San Francisco.
“AP II dan USTDA bersama-sama melakukan studi banding di ketiga bandara di AS tersebut untuk meningkatkan optimalisasi 3 runway di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Muhammad Awaluddin.
Studi banding dapat meliputi prosedur operasional runway, infrastruktur pendukung runway seperti Rapid Exit Taxiway, dan operasional secara keseluruhan.
“Ke depan kami akan mengoperasikan seluruh runway di Bandara Soekarno-Hatta dapat melakukan take off dan landing secara bersamaan. Tentunya ini juga berkoordinasi dengan AirNav Indonesia,” ujarnya.