Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IDSurvey Ungkap Pentingnya Praktik Bisnis Hijau bagi Keberlanjutan

Bisnis berkelanjutan dengan ESG.
Bisnis berkelanjutan dengan ESG. (Pixabay/Geralt)
Intinya sih...
  • Praktik bisnis hijau bukan lagi tren, tapi kebutuhan mendesak demi keberlanjutan usaha.
  • Perusahaan memiliki peran ganda sebagai pengguna dan penghasil emisi.
  • Layanan green business IDSurvey memiliki tiga pilar utama: dekarbonisasi, eco-framework, ESG dan keberlanjutan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Holding BUMN jasa survei, IDSurvey (PT Inspeksi Sertifikasi Dan Survey Indonesia), menilai praktik bisnis hijau bukan lagi sekadar tren, melainkan telah menjadi kebutuhan mendesak bagi keberlanjutan usaha di tengah krisis iklim yang makin nyata. Perusahaan menegaskan posisinya sebagai enabler atau penggerak utama bagi korporasi yang ingin melakukan transisi hijau.

Direktur Utama IDSurvey, Arisudono Soerono, menyatakan urgensi ini merujuk pada berbagai fenomena alam ekstrem seperti gelombang panas, banjir, dan kekeringan yang melanda dunia.

“Perubahan iklim bukan hanya isu global, tetapi sudah menyentuh kehidupan sehari-hari kita. Tentang udara yang kita hirup, laut yang memberi makan, tanah tempat kita berpijak. Green business penting. Bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk masa depan,” kata Arisudono dalam acara Katadata SAFE 2025 di Jakarta, Rabu (10/9).

Menurutnya, dunia usaha memiliki peran ganda sebagai pengguna sumber daya sekaligus penghasil emisi. Namun, di sisi lain, korporasi juga memiliki kekuatan besar untuk memimpin transformasi hijau.

Green business bukan lagi pilihan, tapi tanggung jawab sekaligus peluang,” ujarnya.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, IDSurvey menghadirkan solusi strategis yang terangkum dalam tiga pilar utama. Pilar-pilar ini dirancang untuk memandu perusahaan dari berbagai sektor dalam perjalanan transformasinya.

“Banyak bisnis ingin hijau, tapi belum tahu harus mulai dari mana. Di sinilah IDSurvey hadir sebagai enabler green business,” kata Arisudono.

Ketiga pilar layanan tersebut meliputi:

  • Dekarbonisasi: Berfokus pada upaya menurunkan emisi gas rumah kaca serta mengelola jejak karbon (carbon footprint) perusahaan secara terukur dan terkendali.
  • Eco-framework: Menekankan pentingnya efisiensi penggunaan sumber daya alam serta memastikan operasional bisnis patuh terhadap berbagai regulasi lingkungan yang berlaku.
  • ESG dan sustainability: Berfungsi sebagai kerangka kerja dan panduan jangka panjang demi memastikan seluruh praktik bisnis tetap sejalan dengan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) berkelanjutan.

Layanan ini didukung oleh jaringan 87 laboratorium, 144 cabang operasional (termasuk 12 layanan internasional), serta lebih dari 140 jenis layanan sertifikasi.

Komitmen IDSurvey tidak hanya berhenti pada konsep, tetapi telah diwujudkan dalam proyek-proyek konkret. Salah satunya adalah proyek pemanfaatan limbah cair kelapa sawit (POME) menjadi biogas untuk co-firing, yang berhasil menghasilkan 33,7 ribu ton CO₂e kredit karbon melalui platform IDXCarbon.

Dalam studi kasus lain, IDSurvey mendampingi sebuah perusahaan manufaktur yang sebelumnya tidak memiliki perhitungan jejak karbon. Melalui pendampingan, perusahaan tersebut berhasil melakukan asesmen jejak karbon, menekan konsumsi energi, dan akhirnya meraih akses ke pasar global yang mensyaratkan standar keberlanjutan.

Untuk mempertajam layanannya, IDSurvey juga mengintegrasikan data laboratorium dengan peta sebaran polusi berbasis satelit. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini, peringatan cepat, dan pengendalian emisi lebih efektif bagi klien.

Arisudono menutup paparannya dengan sebuah refleksi sekaligus ajakan bagi para pelaku usaha untuk segera bertindak.

“Kita sedang berada di titik balik sejarah, di mana kita bisa memilih untuk melanjutkan cara lama atau membangun cara baru,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Business

See More

10 Bisnis Franchise Murah di Bawah Rp5 Juta, Laris Manis!

11 Sep 2025, 14:30 WIBBusiness