Investor Cina Tertarik Investasi US$9 miliar ke Teknologi Sawit di RI

- Investor Cina tertarik investasi US$9 miliar di sektor teknologi pengolahan minyak kelapa sawit di Indonesia
- Teknologi pengolahan TBS asal Cina akan mengubah proses minyak kelapa sawit menjadi udara panas dengan emisi karbon rendah
- Dana investasi akan dimulai pada tahun 2026 dan berlangsung selama tujuh tahun ke depan, memberikan harapan bagi petani lokal
Jakarta, FORTUNE – Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat M. Sinaga mengungkapkan ada salah satu investor Cina yang berminat untuk investasi ke sektor teknologi pengolahan minyak kelapa sawit di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, investor tersebut rela merogoh kocek hingga US$9 miliar atau setara dengan Rp148,9 triliun.
“Saya usulkan suatu teknologi. Cina tertarik dan mau bawa uang miliaran dollar untuk membantu para petani lokal. Jadi para petani itu tidak lagi hanya menjual TBS (mentah),” kata Sahat saat Press Conference Palm Oil Expo Indonesia 2025 (Palmex) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/5).
Ia menyebut, dana itu akan diarahkan untuk membangun mesin pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit. Namun demikian, investasi itu baru akan dimulai pada tahun 2026 dan akan berlangsung selama tujuh tahun ke depan.
Teknologi pengolahan TBS asal Cina rendah emisi karbon

Menurutnya, pengolahan minyak sawit di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal, Indonesia menjadi salah satu negara utama produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Apalagi, data Kementerian Perdagangan mencatat bahwa ekspor nonmigas mencapai US$181,14 miliar hingga September 2024. Dengan ekspor lemak dan minyak nabati, termasuk minyak sawit, menyumbang US$14,43 miliar.
Untuk itu, teknologi pengolahan TBS terbaru akan mengubah proses minyak kelapa sawit dari semula menggunakan steam beralih menjadi udara panas. Sehingga, akan menghasilkan emisi karbon rendah. Tak hanya itu, Ia juga mengusulkan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membahas terkait penjualan emisi karbon untuk menyejahterakan petani sawit.
Ia juga telah menyampaikan usulan kepada Pemerintah untuk memberikan izin kepada sejumlah investor yang berminat berinvestasi di Indonesia khususnya sektor kelapa sawit. Selain itu ia juga berharap pemerintah dapat memberikan iklim investasi yang sehat.