Mandiri Sekuritas Catat 1 Juta Investor Ritel, Ini Katalisnya

Jakarta, FORTUNE - PT Mandiri Sekuritas meraih 1 juta investor individu (single investor identification/SID) per akhir Oktober 2025. Capaian itu utamanya ditopang oleh strategi integrasi Growin' di aplikasi Livin' by Mandiri.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengatakan, perusahaan akan terus melakukan inovasi produk di masa depan. Growin' sendiri diluncurkan pada Agustus 2024. Namun, integrasinya di aplikasi Livin' baru diumumkan pada Oktober 2024 dan diresmikan pada Januari 2025.
"Growin' akan terus kami kembangkan sebagai growth engine Mandiri Sekuritas dengan potensi pertumbuhan yang besar di masa depan," kata Oki dalam keterangannya, Jumat (7/11).
Sebelumnya, pada September 2025, Mandiri Sekuritas baru saja merilis fitur Growin' App Pro View. Fitur itu ditujukan bagi para trader saham aktif dan profesional yang mengandalkan strategi trading harian. Di dalamnya terdapat menu-menu seperti 'Estimated Gain and Loss', 'Portfolio Monitoring', 'Smart Running Trade', dan 'Stock Strength'. Fitur lainnya adalah asisten investasi berbasis AI bernama DIMA (Digital Interactive Mandiri Sekuritas Assistant).
Lebih lanjut, pengembangan platform digital tersebut juga sejalan dengan fokus Grup Mandiri, yang mengalokasikan belanja modal bidang teknologi dan informasi senilai Rp3 triliun pada 2025. Dana tersebut perseroan gunakan untuk ekspansi platform digital, peningkatan kapabilitas teknologi, serta langkah penguatan sistem keamanan digital.
Sebagai konteks, dari sisi kinerja, Mandiri Sekuritas membukukan pendapatan senilai Rp622,92 miliar pada Januari hingga akhir Juni 2025, bertumbuh 8,86 persen (YoY) dari periode serupa pada 2024, yakni Rp572,21 miliar. Bagaimana dengan laba bersihnya? Mandiri Sekuritas mencatatkan laba bersih sebesar Rp129,59 miliar, melonjak 85,71 persen (YoY) dari Rp69,78 miliar pada periode yang sama.
Sementara dari segi neraca, Mandiri Sekruitas memiliki aset sejumlah Rp5,76 triliun, dengan liabilitas Rp3,51 triliun dan ekuitas bersih Rp2,25 triliun.
















