Jakarta, FORTUNE – Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia masih menunjukkan level ekspansif dengan capaian 52,7, naik dari capaian Maret di kisaran 51,9. Salah satu penopang utamanya adalah permintaan domestik yang terus menguat.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan PMI manufaktur ini berada di atas titik netral. “Yakni 50,0 atau dalam tahap ekspansi yang telah dilewati selama 20 bulan berturut-turut. Kinerja baik ini terus kita jaga dan perlu ditingkatkan lagi,” katanya dalam keterangan di laman Kemenperin, Selasa, (2/5).
Penguatan PMI manufaktur Indonesia menurutnya merupakan kabar baik di tengah sektor industri di sebagian negara maju yang masih mengalami kontraksi.
Beberapa PMI manufaktur di negara maju, seperti Jerman yang mencapai 44,0, Prancis 45,5, Inggris di angka 46,6, Korea Selatan 48,1, dan Jepang 49,5. “PMI manufaktur Indonesia tetap tumbuh secara akseleratif dan impresif,” kata Agus.