Jakarta, FORTUNE - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) resmi menjalin kerja sama dalam proyek flare gas to power. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HOA) oleh CEO Pertamina NRE, John Anis, dan Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, di Grha Pertamina, Jakarta (12/2).
Sementara itu, kegiatan project expose juga sudah dilaksanakan di Kilang Balongan, yang menjadi lokasi utama proyek ini.
CEO Pertamina NRE, John Anis, menyatakan proyek ini merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi serta mewujudkan target net zero emissions (NZE) pada 2060. Teknologi flare gas to power akan memanfaatkan buangan gas suar yang banyak mengandung metana—yang dapat menimbulkan risiko besar bagi lingkungan—untuk dikonversi menjadi energi listrik.
“Inisiatif ini selaras dengan komitmen kami dalam mengoptimalkan sumber daya energi serta menurunkan emisi karbon secara signifikan,” kata John dalam keterangannya, dikutip Kamis (13/2).
Dari segi teknis, proyek ini bekerja dengan menangkap gas buang yang sebelumnya dibakar di udara, kemudian diolah melalui sistem pemurnian dan diarahkan ke turbin gas atau mesin pembangkit. Energi listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk kebutuhan operasional kilang atau disalurkan ke jaringan listrik.