Profil Hashim Djojohadikusumo: Bisnis, Saham, dan Kekayaan

- Hashim Djojohadikusumo merupakan pendiri Arsari Group dengan portofolio lintas sektor dari tambang hingga digital.
- Arsari Group terbaru masuk sebagai pemegang saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
- Kekayaan Hashim berasal dari kombinasi bisnis pertambangan, energi, dan investasi saham.
Jakarta, FORTUNE — Perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo, Arsari Group kembali mencuri perhatian pasar setelah resmi masuk sebagai pemegang saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
Langkah ini menandai ekspansi terbaru grup usaha yang dipimpin adik Presiden RI Prabowo Subianto tersebut ke sektor aset digital, melengkapi portofolio bisnisnya yang telah menjangkau pertambangan, energi, hingga telekomunikasi.
Masuknya Arsari Group ke COIN menjadi pintu masuk untuk menelusuri lebih jauh profil Hashim Djojohadikusumo, sosok pengusaha yang dikenal memiliki rekam jejak panjang di dunia bisnis Indonesia.
Profil Hashim Djojohadikusumo
Hashim Sujono Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 5 Juni 1954. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan ekonom senior Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.
Latar belakang keluarga tersebut memberinya akses pendidikan dan pengalaman sejak dini, termasuk pemahaman mendalam mengenai pasar keuangan dan analisis bisnis. Melansir situs resmi Arsari Group, Hashim diketahui menempuh pendidikan di Eropa dan Amerika Serikat, serta meraih gelar Sarjana Politik dan Ekonomi dari Pomona College di Claremont, California.
Berbeda dengan kakaknya, Prabowo Subianto, yang menempuh jalur militer dan politik, Hashim memilih berkarier di dunia usaha.
Ia memulai langkah profesionalnya sebagai direktur di Indo Consult sebelum aktif melakukan investasi strategis di sejumlah perusahaan besar nasional. Pada era Orde Baru, Hashim dikenal sebagai bagian dari Grup Tirta Mas yang memiliki kepentingan di sektor semen, perbankan, dan energi.
Daftar perusahaan Hashim Djojohadikusumo
Melansir situs resmi Arsari Group, Hashim diketahui pernah menjabat sebagai Chairman dan Presiden Direktur Nations Energy, sebuah perusahaan energi internasional yang beroperasi di Kazakhstan.
Hashim terus melanjutkan kiprahnya di sektor energi dengan mendirikan Nations Petroleum setelah memutuskan untuk menjual Nations Energy. Hashim kemudian menjual aset-aset tersebut dan menginvestasikan hasilnya ke sektor energi terbarukan di Indonesia.
Saat ini, aktivitas bisnis Hashim terpusat di bawah bendera Arsari Group, yang merupakan akronim dari nama anak-anaknya: Aryo, Sara, dan Indra. Grup yang didirikan pada 2026 ini memiliki dua pilar utama, yakni pertambangan dan pengembangan usaha lintas sektor.
Dalam kapasitasnya sebagai pendiri sekaligus presiden direktur, Hashim mengawasi portofolio investasi yang beragam, meliputi agroforestri, perkebunan, infrastruktur digital, energi terbarukan, energi dan pertambangan, perdagangan, serta budi daya perairan.
Tentang Arsari Group
Arsari Group bergerak di berbagai sektor termasuk pertambangan, agribisnis, energi terbarukan, perkebunan, properti, dan teknologi data. Dikutip laman resminya, Arsari Group membawahi PT Arsari Tambang, PT Potensi Bumi Sakti, PT Bima Sakti Bahari, dan PT ITCI Kartika Utama.
Di sektor tambang, Arsari Group mengendalikan PT Arsari Tambang, perusahaan tambang timah yang beroperasi di Bangka Belitung sejak 2011. Arsari Tambang membawahi beberapa entitas, termasuk PT Mitra Stania Prima, PT Mitra Stania Kemingking, PT Mitra Stania Bemban, dan PT AEGA Prima.
PT Mitra Stania Prima menjadi tulang punggung usaha dengan konsesi tambang seluas ratusan hektare dan fasilitas pemurnian timah terintegrasi.
Selain itu, Hashim juga terlibat dalam pengembangan energi terbarukan melalui keterlibatannya di proyek PLTA Kayan Cascade di Kalimantan Utara, dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai 17,8 miliar dolar AS.
Di sektor agribisnis, PT Potensi Bumi Sakti merupakan pabrik karet remah yang diresmikan pada Juli 2025 lalu di Aceh. PT Potensi Bumi Sakti bertujuan menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan meningkatkan harga jual bagi petani kecil.
Selanjutnya di sektor budidaya dan perairan, Arsari Group juga menaungi PT Bima Sakti Bahari, sebuah unit budi daya mutiara legendaris yang berlokasi di Bima, Nusa Tenggara Barat. PT Itci Kartika Utama menjadi anak usaha Arsari Group yang bergerak di bidang agroforestri.
Saham Hashim Djojohadikusumo
Di pasar modal, eksposur Hashim terlihat melalui beberapa emiten. Terbaru, Arsari Group melalui PT Arsari Nusa Investama menjadi pemegang saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).
“Kami melihat COIN memiliki pondasi kuat serta ekosistem yang lengkap dan paling siap untuk menjadi katalis dalam membangun dan mengembangkan industri aset digital nasional, termasuk aset kripto dengan mengedepankan tata kelola yang baik,” ujar Wakil Direktur Utama Arsari Group, Aryo P.S. Djojohadikusumo dalam keterangannya, Rabu (10/12).
Selain COIN, Hashim juga tercatat sebagai pemegang saham pengendali tidak langsung PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melalui PT Arsari Sentra Data.
Emiten ini mengusung proyek “internet rakyat” dengan target penyediaan layanan broadband berkecepatan tinggi berbiaya rendah.
Kekayaan Hashim Djojohadikusumo
Nama Hashim Djojohadikusumo sempat masuk dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes pada 2020, dengan estimasi kekayaan bersih sebesar 685 juta dolar AS atau sekitar Rp9,9 triliun (kurs Rp14.529 per dolar AS pada saat itu).
Sumber kekayaannya berasal dari kepemilikan tambang timah, investasi energi, serta portofolio saham di sektor keuangan dan teknologi.
Fluktuasi nilai aset dan siklus komoditas membuat kekayaan Hashim mengalami dinamika, namun diversifikasi bisnis yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan upaya memperkuat sumber pendapatan jangka panjang.
Istri Hashim Djojohadikusumo
Hashim menikah dengan Anie Harjati, atau yang lebih dikenal Anie Hashim Djojohadikusumo, pendiri Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Anie Hashim lahir di Nganjuk pada 19 Agustus 1956 dan dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan melalui yayasan tersebut.
Dari pernikahan ini, Hashim dan Anie dikaruniai tiga orang anak, yaitu Aryo Puspito Setyaki Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, dan Sitie Indrawati Djojohadikusumo.
Dengan portofolio bisnis yang terus berkembang dari sektor tradisional hingga ekonomi digital, profil Hashim Djojohadikusumo mencerminkan transformasi strategi usaha yang mengikuti perubahan lanskap ekonomi Indonesia, sekaligus memperlihatkan konsistensi keterlibatan Arsari Group dalam berbagai sektor strategis nasional.
FAQ seputar Hashim Djojohadikusumo
| Siapa Hashim Djojohadikusumo? | Hashim Djojohadikusumo adalah pengusaha Indonesia dan pendiri Arsari Group, serta adik Presiden Prabowo Subianto. |
| Apa bisnis utama Hashim Djojohadikusumo? | Bisnis utamanya mencakup pertambangan timah, energi terbarukan, telekomunikasi, dan aset digital. |
| Berapa kekayaan Hashim Djojohadikusumo? | Pada 2020, kekayaan Hashim diperkirakan mencapai 685 juta dolar AS menurut Forbes. |

















