- Siapa saja pihak yang terlibat sebagai tersangka kasus tata kelola impor minyak Pertamina?Sebanyak 18 orang ditetapkan tersangka, termasuk pejabat Pertamina, pengusaha seperti Riza Chalid dan anaknya Kerry, serta pihak swasta seperti Trafigura dan PT Orbit Terminal Merak
- Apakah Riza Chalid sudah ditangkap?Belum, Riza Chalid mangkir dari panggilan Kejaksaan Agung dan diyakini berada di luar negeri (Singapura atau Malaysia); pemerintah telah mencabut paspornya dan meminta bantuan repatriasi internasional. Hingga kini masih buron dan ditetapkan sebagai sebagai DPO sejak 19 Agustus 2025.
- Bagaimana perannya dalam kasus ini?Ia dituding memengaruhi kebijakan penyewaan terminal BBM Merak dengan harga mark-up dan menghilangkan skema kepemilikan aset terminal oleh Pertamina, sehingga merugikan negara secara besar-besaran.
Profil Riza Chalid, Saudagar Minyak Buron Korupsi Pertamina

- Riza Chalid adalah saudagar minyak ternama yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Pertamina.
- Riza memiliki portofolio bisnis cemerlang di sektor minyak, ritel mode, perkebunan sawit, dan industri minuman.
- Kejagung menetapkan Riza sebagai tersangka untuk kapasitasnya sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak dengan total kerugian negara mencapai Rp285 triliun.
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka kasus korupsi Pertamina yang melibatkan tata kelola minyak dan produk kilang. Riza Chalid juga ditetapkan sebagai tersangka yang hingga kini masih buron dan ditetapkan sebagai sebagai DPO sejak 19 Agustus 2025.
Nama Riza tidak asing lagi di dunia bisnis perminyakan mengingat ia dikenal sebagai saudagar minyak ternama di kalangan pengusaha dan publik. Ia memiliki portofolio bisnis mengagumkan dan tercatat memiliki kekayaan yang cukup besar.
Berikut profil Riza Chalid dan perjalanan bisnisnya.
Mohammad Riza Chalid siapa?
Riza Chalid adalah pengusaha kondang yang berperan besar dalam bisnis perdagangan minyak. Dominasi Riza pada sektor minyak menjadikan sosoknya dijuluki sebagai sebagai “The Gasoline Godfather” atau “Saudagar Minyak”.
Lahir pada tahun 1960, pemilik nama lengkap Mohammad Riza Chalid ini merupakan anak dari pasangan Chalid bin Abdat dan Siti Hindun binti Ali Alkatiri. Ia diketahui telah menikah dengan Roestriana Adrianti atau lebih dikenal Uchu Riza pada 1985. Riza dan istrinya dikaruniai dua orang anak, yaitu Muhammad Kerry Adrianto dan Kenesa Ilona Rina.
Jejak bisnis dan kekayaan Riza Chalid
Tidak hanya sektor minyak yang membesarkan namanya, Riza juga memiliki portofolio bisnis cemerlang di berbagai sektor. Mulai dari perkebunan kelapa sawit, ritel fashion, pendidikan, hingga industri minuman.
Riza tercatat memiliki sejumlah perusahaan yang bermarkas di Singapura dan Kepulauan Virgin, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum.
Total kekayaan Riza Chalid disebut-sebut menyentuh angka 415 juta dolar AS. Jumlah kekayaan tersebut menjadikan Riza sebagai orang terkaya ke-88 dalam daftar Globe Asia Tahun 2015.
Berkat keahliannya di sektor bisnis, aset Riza Chalid tidak perlu diragukan lagi. Ia memiliki rumah mewah di Bogor, kilang minyak di Merak, beberapa mobil mewah, hingga aset-aset lain yang tidak dipublikasi.
Kontroversi Riza Chalid
Kiprahnya dalam sektor impor minyak membuatnya terlibat berbagai skandal bisnis perminyakan. Salah satunya mengenai Petral, perusahaan milik Pertamina yang berbasis di Singapura.
Perusahaan tersebut berperan sebagai pemasok minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai bisnis diperkirakan sebesar 30 miliar dolar AS per tahun.
Selain itu, Riza pernah mewakili PT Dwipangga Sakti Prima untuk membeli pesawat Sukhoi di Rusia. Perusahaan tersebut diketahui pernah terjerat skandal mark-up pengadaan pesawat Hercules pada 1996.
Riza juga pernah terseret dalam polemik perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia yang melibatkan mantan Ketua DPR, Setya Novanto.
Kejagung tetapkan Riza Chalid tersangka kasus korupsi Pertamina
Dilansir Antara News, Kejagung menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka dugaan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Kasus tersebut diketahui terjadi di PT Pertamina (Persero) dan subholding kontraktor kontrak kerja sama pada periode 2018-2023. Total kerugian negara dari dugaan kasus korupsi ini diperkirakan mencapai angka Rp285 triliun.
Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar, menyatakan bahwa Riza ditetapkan sebagai tersangka untuk kapasitasnya sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak.
Menurut Abdul, Riza diduga sedang berada di Singapura dan para penyidik telah melakukan koordinasi dengan perwakilan kejaksaan di Singapura.
“Berdasarkan informasi, yang bersangkutan tidak tinggal di dalam negeri. Untuk itu, kami sudah kerja sama dengan perwakilan kejaksaan Indonesia, khususnya di Singapura, kami sudah ambil langkah-langkah karena informasinya ada di sana,” ungkap Abdul di Jakarta, Kamis (10/7).
Selain Riza, Kejagung telah menetapkan total 18 tersangka dugaan kasus korupsi Pertamina ini. Menariknya, ada nama sang anak dalam deretan tersangka. Kerry Adrianto bersama sejumlah pejabat BUMN dan pengusaha lain kini harus menghadapi proses hukum yang berlaku.
Namun, Riza Chalid diketahui telah mangkir dari panggilan Kejaksaan Agung. Ia diyakini sedang berada di luar negeri. Alhasil, RIza Chalid ditetapkan sebagai tersangka yang hingga kini masih buron dan ditetapkan sebagai sebagai DPO sejak 19 Agustus 2025.
Rekam jejak dan profil Riza Chalid menunjukkan kompleksitas sebagai pengusaha ternama di Tanah Air. Terlepas sosoknya sebagai pengusaha sukses, ia memiliki riwayat kontroversi yang menghebohkan publik.
Kini proses penyidikan tengah dilakukan pihak terkait dan Kejagung tengah menyelidiki keberadaan Riza.
Anak Riza Chalid, Kerry Adrianto juga jadi tersangka kasus korupsi
Muhammad Kerry Adrianto lahir pada 15 September 1986. Sebelum namanya belakangan muncul karena kasus hukum, Kerry dikenal sebagai pengusaha muda yang cukup aktif di berbagai lini bisnis.
Sebagai anak dari figur penting di industri energi, Kerry tumbuh dalam lingkungan bisnis keluarga yang kuat. Keterkaitannya dengan dunia usaha minyak dan gas tak terlepas dari jejak sang ayah yang kerap disebut memiliki pengaruh besar dalam perdagangan minyak nasional.
Kerry Adrianto masuk dalam daftar tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina periode 2018–2023. Namanya tercatat mengendalikan perusahaan yang menjadi salah satu mitra penting Pertamina dalam perdagangan minyak.