Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

SGER Raih Kredit Sindikasi Rp160 M Untuk Bangun Pabrik Non-Batubatara

Batu bara PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). (Dok. Sumber Global Energy)
Intinya sih...
  • PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) mendapat kredit sindikasi Rp160 miliar dari bank nasional untuk membangun pabrik Hidrogen Peroksida di Kabupaten Serang, Banten.
  • Pabrik ini bertujuan mengurangi ketergantungan impor H2O2 dan menjadi langkah strategis SGER dalam diversifikasi bisnis ke sektor non-batubara.
  • Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 20.000 metrik ton per tahun dan diharapkan menjadi sumber pendapatan signifikan serta memperkuat fondasi keuangan SGER di masa depan.

Jakarta, FORTUNE - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melalui anak usahanya PT Hidrogen Peroxida Indonesia mendapat kucuran kredit sindikasi senilai Rp160 miliar dari sejumlah bank nasional.

Dilansir dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kredit sindikasi senilai Rp160 miliar tersebut merupakan pinjaman tahap pertama pendanaan dari PT Bank Victoria Internasional Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Sulselbar Tbk, dan PT Bank Sinarmas Tbk.

Corporate Secretary SGER Michael Harold menyampaikan, pinjaman ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik Hidrogen Peroksida (H2O2) di Kabupaten Serang, Banten, yang mana SGER memegang 46 persen saham dalam anak usaha yang mengelola proyek ini.

"Proyek ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor H2O2 yang pada 2023, mencapai 40.000 metrik ton," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/6).

Proyek tersebut juga merupakan langkah strategis SGER dalam memperluas jangkauan bisnisnya ke sektor non-batubara. Fokus utamanya, akan diarahkan dalam pengembangan bidang kimia industri, mineral, biomassa, serta energi baru terbarukan.

Dengan diversifikasi ini, perseroan menargetkan mengurangi ketergantungan pada perdagangan batubara dan membuka peluang baru yang lebih berkelanjutan. Mengingat prospek industri yang menjanjikan, operasional pabrik ini diperkirakan akan menjadi sumber pendapatan yang signifikan dan memperkuat fondasi keuangan SGER di masa depan.

Pabrik ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi sebesar 20.000 metrik ton yang termasuk 100 persen konsentrasi, atau 40.000 metrik ton dengan termasuk 50 persen konsentrasi per tahun. Ini menjadikannya pabrik H2O2 terbesar kedua di Indonesia.

Pada kuartal-I 2025, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp2,46 triliun, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,86 triliun. Sementara itu laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp104,3 miliar. Angka ini turun signifikan dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp265,3 miliar.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us