Jakarta, FORTUNE - SoftBank Group mengkonfirmasi bahwa mereka tak akan berinvestasi di proyek ibu kota baru atau IKN di Kalimantan Timur. Mengutip Nikkei Asia, perusahaan mengatakan hanya akan memperluas portofolio dengan berinvestasi di perusahaan-perusahaan rintisan yang ada di Indonesia.
“Kami tidak berinvestasi dalam proyek (IKN) ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund,” ungkap SoftBank pada Jumat (11/3).
Sebelumnya, pada hari yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga mengatakan bahwa CEO SoftBank Masayoshi Son tidak akan lagi menjadi investor dalam proyek tersebut.
Ini berkebalikan dengan pertanyaannya pada Januari 2020, bahwa perusahaan yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang itu berminat menanamkan modalnya hingga US$100 miliar di proyek IKN.
Masayoshi Son sendiri bahkan ditunjuk sebagai anggota komite pengarah untuk proyek tersebut, bersama dengan putra mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Ia juga pernah bertandang ke Istana Negara dan bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas proyek-proyek potensial di ibu kota baru. "Kota pintar baru, teknologi terbaru, kota bersih, dan banyak AI. Itu yang ingin saya dukung," katanya kepada wartawan setelah pertemuan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong mengatakan mundurnya SoftBank dari rencana investasi di IKN lantaran perbedaan skema antara perusahaan dengan pemerintah. Hal ini, tutur Wandy, berkaitan erat dengan pengembalian investasi yang diharapkan.
"Informasi yang saya dapat, ekspektasi dari mereka sepertinya berbeda. kabarnya mereka menginginkan penduduknya 5 juta bahkan lebih. saya tidak bisa bicara terlalu detail tapi kira-kira dengan konsep seperti itu artinya skemanya berbeda dengan yang kita mau bangun dan ada di UU IKN. Dengan skema itu mungkin wajar dari profit dan sebagainya tidak masuk," jelasnya di Kompas Tv.