Bank Jatim Terbitkan Obligasi Rp2 triliun Untuk Gencarkan Kredit

- Bank Jatim menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Jatim Tahap I Tahun 2025 senilai Rp2 triliun untuk mendukung rencana ekspansi bisnis dalam penyaluran kredit.
- Obligasi ini ditawarkan dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Masa penawaran awal berlangsung pada 1–15 September 2025.
- Kinerja keuangan Bank Jatim hingga Juni 2025 turut mendukung rencana penerbitan obligasi ini dengan pertumbuhan aset, laba, dan kredit yang konsisten.
Jakarta, FORTUNE – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Jatim Tahap I Tahun 2025 dengan nilai Rp2 triliun. Penerbitan ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I dengan total target penghimpunan dana sebesar Rp5 triliun.
Plt Direktur Utama Bank Jatim, Arif Suhirman, mengatakan bahwa penerbitan obligasi ini untuk memperkuat struktur pendanaan serta mendukung rencana ekspansi bisnis dalam penyaluran kredit.
“Obligasi ini kami terbitkan untuk menjaga likuiditas, memperkuat kapasitas kredit, dan memperluas fungsi intermediasi. Dengan modal kerja yang lebih kuat, kami dapat meningkatkan ekspansi kredit ke sektor unggulan dan dapat memberikan yield yang kompetitif bagi Perusahaan,” ujar Arif melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (2/9).
Ini jadwal penerbitan obligasi Bank Jatim

Arif menjelaskan, obligasi ini ditawarkan dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 1–15 September 2025 dengan tanggal efektif pada 23 September 2025.
Selanjutnya, masa penawaran umum direncanakan pada 25–26 September 2025, dengan penjatahan pada 29 September 2025. Obligasi ini diperkirakan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2 Oktober 2025. Sementara itu, untuk pembayaran kupon sendiri dilakukan setiap triwulan dengan basis perhitungan 30/360.
Bank Jatim tercatat memiliki rekam jejak panjang dalam penerbitan obligasi. Pertama kali pada 1988 senilai Rp25 miliar, kemudian pada 1991 sebesar Rp50 miliar, dan pada 2003 sebesar Rp400 miliar.
Ia menjelaskan, untuk penerbitan tahun ini, Bank Jatim menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Sekuritas Indonesia.
“Kami memahami tantangan pasar, mulai dari volatilitas daya beli hingga dinamika UMKM. Namun dengan strategi manajemen risiko yang disiplin dan fundamental yang kuat, kami optimistis obligasi ini akan sukses serta semakin memperkuat kontribusi Bank Jatim terhadap pembangunan ekonomi daerah maupun nasional,” kata Arif.
Kredit tumbuh 35,27%, begini realisasi kinerja Bank Jatim

Kinerja keuangan Bank Jatim hingga Juni 2025 turut mendukung rencana penerbitan obligasi ini. Perseroan membukukan total aset konsolidasi Rp118,15 triliun, meningkat 16,71 persen dibandingkan Juni 2024.
Laba bersih konsolidasi juga tumbuh signifikan 30,64 persen dari Rp621 miliar menjadi Rp811 miliar. Kredit yang disalurkan naik 35,27 persen menjadi Rp78,55 triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 13,04 persen menjadi Rp91,6 triliun.
“Dengan pertumbuhan aset, laba, dan kredit yang konsisten, kami yakin penerbitan obligasi ini akan mendapat sambutan positif dari investor,” tambah Arif.
Hingga Juni 2025, Bank Jatim juga menempati peringkat kedua terbesar dari 10 BPD di Indonesia berdasarkan total aset, yakni Rp101,75 triliun. Struktur kepemilikan saham Bank Jatim terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar 51,13 persen, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur sebesar 28,35 persen, dan publik sebesar 20,52 persen.