FINANCE

5 Hal Tak Penting yang Buat THR Lebaran 2024 Anda Cepat Habis

Bergantung pada cara Anda mengelola THR dengan bijak.

5 Hal Tak Penting yang Buat THR Lebaran 2024 Anda Cepat HabisPekerja menghitung uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterimanya di pabrik rokok PT Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (19/4). (ANTARAFOTO/Yusuf Nugroho)
28 March 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNELebaran 2024 semakin dekat dan beberapa pekerja mungkin sudah banyak yang menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Namun, sering kali terjadi masyarakat terbawa euforia dan konsumtif berbelanja, sehingga menyebabkan bujet THR yang cepat habis sebelum Lebaran usai, termasuk untuk hal yang tidak penting.

Dana THR yang cepat habis terkadang bukan soal apa yang beli, melainkan kesulitan mengelola keuangan dengan bijak pada setiap pendapatan yang Anda terima. 

Untuk melakukan pengelolaan yang bijak, hal pertama yang perlu Anda ketahui identifikasi adalah hal-hal apa saja yang berpotensi menghabiskan THR yang didapat menjelang Hari Raya.

Melansir Jobstreet, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda waspadai yang bisa menyebabkan dana THR lekas habis. 

1. Jajan cemilan

Terlalu sering jajan bisa menajdi salah satu hal yang bisa jadi tanpa disadari menghabiskan keuangan. Apalagi jika jajanan yang biasa Anda beli harganya murah. Namun jika itu dilakukan dengan intensitas yang tinggi, akan menghabiskan biaya  yang cukup besar.

Sebagai contoh, harga seporsi cilok atau batagor hanya Rp15.000, namun bila setiap hari Anda membelinya, maka selama sebulan setidaknya Rp300.000 Anda habiskan untuk cemilan ini.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menyediakan bekal dari rumah. Dengan begitu, Anda tidak perlu menghadapi godaaan jajan cemilan di kantin kantor. Selain itu, Anda juga boleh menyiapkan cemilan kecil, seperti permen atau biskuit di meja kerja, untuk menekan intensitas jajan cemilan Anda.

2. Berburu barang diskon tak penting

Tak penting di sini berarti belum sepenuhnya Anda butuhkan, alih-alih hanya sekadar Anda inginkan. Seiring perkembangan toko online yang semakin pesat, keinginan masyarakat–baik pria atau wanita–untuk belanja dengan alasan diskon pun meningkat.

Alhasil, Anda kerap lebih melihat harganya dibandingkan kualitas. Hal ini bisa menghabiskan biaya yang besar. Apalagi, Anda akan kembali membelinya atau memperbaikinya berkali-kali.

Related Topics