BNI Pimpin Kredit Sindikasi Rp1,8 T Untuk Bangun VinFast di Subang

- BNI memimpin kredit sindikasi Rp1,8 triliun untuk VinFast di Subang
- Pembiayaan digunakan untuk pembangunan pabrik mobil listrik di Jawa Barat
- Penyaluran kredit BNI mencapai Rp765,47 triliun hingga kuartal I-2025
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memimpin kredit sindikasi kredit senilai Rp1,8 triliun untuk pembangunan pabrik mobil listrik PT VinFast Automobile Indonesia. Dalam perjanjian tersebut, BNI berperan sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB).
Dari total kredit sindikasi tersebut, BNI mengambil porsi sebesar Rp1,51 triliun dan sisanya PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Pembiayaan ini akan digunakan oleh VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam, untuk membangun pabrik kendaraan listriknya di Subang, Jawa Barat.
Direktur Corporate Banking BNI Agung Prabowo mengatakan harapannya agar pembiayaan ini menjadi pendorong perkembangan sektor mobil listrik di Indonesia sehingga memberi dampak positif bagi lingkungan.
“Pabrik ini diharapkan menjadi pusat produksi kendaraan listrik VinFast untuk pasar domestik dan ekspor, sekaligus memperkuat rantai pasok industri otomotif nasional,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Senin (28/4).
Menurutnya, keterlibatan aktif lembaga keuangan dalam pembiayaan industri mobil listrik akan mempercepat transformasi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.
"Kerja sama ini bisa membawa kita bergerak lebih cepat, lebih jauh serta memberikan dampak nyata,"
Sebelumnya, BNI dan VinFast juga telah menandatangani nota kesepahaman di sela sela dialog bisnis tingkat tinggi antara Vietnam dan Indonesia.
Dalam MoU tersebut, BNI menyediakan dukungan konsultasi, pengalaman serta wawasan lokal, dan memfasilitasi akses ke produk layanan transaksional perbankan bagi VinFast dan perusahaan lain dalam ekosistem Vingroup.
Selain itu, BNI juga dapat memfasilitasi mitra bisnis dalam mendukung misi VinFast mempercepat mobilitas hijau dan pengembangan infrastruktur di Indonesia, dengan tetap mematuhi regulasi dan kondisi setempat.
Penyaluran Kredit BNI
Penaandatangan kerja sama tersebut akan menambah portofolio penyaluran Kredit BNI secara keseluruhan. Hingga kuartal I 2025, bank plat merah itu mencatat total penyaluran kredit sebanyak Rp765,47 triliun.
Saat ini, segmen korporasi merupakan kontributor tertinggi dengan porsi sebanyak 56,6 persen dari total pembiayaan, disusul oleh segmen konsumer 18,9 persen, kredit ke segmen menengah dan kecil masing- masing 12,6% dan 9,6 persen.
Berdasarkan kinerja, segmen korporasi mengalami pertumbuhan 16 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp433,4 triliun. Di dalamnya, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17 persen menjadi Rp317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3 persen YoY menjadi Rp116,3 triliun.
Sementara itu, segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua setelah korporasi dengan pertumbuhan sebesar 13 persen YoY menjadi Rp144,9 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan yang meningkat 13,7 persen dan kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 12,5 persen secara tahunan.
Pada kredit segmen menengah, pertumbuhan kreditnya ditopang dari kredit komersial yang meningkat 2,6 persen YoY. Sedangkan pada segmen kecil tercatat pertumbuhan pembiayaan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6,1 persen YoY.
Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2 persen dan loan at risk turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada kuartal I-2024.